MerahPutih.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti verifikasi dan penelitian (coklit) data pemilih yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istana Merdeka, Jakarta.
Proses coklit dilakukan oleh petugas Panitia Pembaruan Data Pemilih (Pantarlih) Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat bernama Feby Azza Nurhakim, disaksikan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dan Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos.
Baca juga
Jokowi ingin meningkatkan Labuan Bajo melalui KTT ASEAN
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat siang pak Joko Widodo perkenalkan nama saya Feby Azza Nurhakim selaku Pantarlih Kecamatan Gambir kedatangan saya disini ingin melakukan jodoh dan pencarian atau yang biasa disebut coklit karena namanya terdaftar di TPS 010 Desa Gambir, kata Feby kepada Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (14/3).
Kemudian Feby menanyakan apakah benar Presiden Joko Widodo berdomisili di Istana Merdeka, Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.
“Benarkah Anda tinggal di sini, Tuan?” tanya Febby.
“Ya benar saya Joko Widodo tinggal di sini”, jawab Jokowi.
“Permisi, bolehkah saya menanyakan (memeriksa) KTP dan KK (Kartu Keluarga) Bapak?” tanya Feby lagi.
“Ya,” kata Jokowi.
Baca juga
Presiden Jokowi melantik Menko PMK sebagai Menpora Sementara
Selain itu, Feby melakukan korespondensi dan penelitian terhadap data Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara.
Usai proses pencoblosan, Kepala Negara diminta menandatangani stiker dengan nomor pemilih tertera dua orang atas nama Joko Widodo dan Iriana.
Stiker itu kemudian ditempelkan Feby di pintu masuk Istana Merdeka Jakarta.
Usai proses coklit, Jokowi menyebut proses tersebut sebagai bukti dirinya dan Iriana Joko Widodo telah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2024.
“Ini bukti saya dan Iriana terdaftar sebagai pemilih di Pilkada 2024,” kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan verifikasi, apakah namanya terdaftar sebagai pemilih di Pilkada 2024 atau tidak.
“Saya persilakan, saya imbau semuanya untuk mengecek namanya di website KPU. Kalau tidak terdaftar, segera laporkan ke KPUD setempat. Saya kira begitu,” pungkasnya.
Baca juga
Jokowi mengunjungi berbagai lokasi KTT ASEAN di NTT