MerahPutih.com – Dinas Perindustrian dan Koperasi UKM Kota Solo memastikan sebanyak 35 UMKM Kota Solo terpilih untuk berjualan oleh-oleh di Masjid Sheikh Zayed Pasar Gilingan Solo.
Kepala Dinas Koperasi dan Industri Kota Surakarta, Wahyu Kristinamengatakan, dari 60 UMKM yang terpilih, 35 diantaranya dipastikan berhak menjual produk UMKM masing-masing di Pasar Rejeki Ngudi dalam waktu dekat.
Baca juga:
Biaya perawatan Masjid Sheikh Zayed Rp 1 miliar per bulan, Gibran menarik donasi
“Ada 60 UMKM yang masuk, kami yakin hanya 35 yang lolos berjualan oleh-oleh dari Masjid Sheikh Zayed di Pasar Gilingan, Solo,” kata Kristina, Minggu (2/7).
Ia mengatakan, dari 35 UMKM yang lolos kurator, setidaknya ada 20 UMKM yang dipastikan mampu bertransaksi di Pasar Ngudi Rejeki atau Pasar Mills.
“UMKM yang terpilih tentu akan bisa menjual produknya masing-masing ketika situs sudah siap”, ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya mengantisipasi persiapan tersebut tidak memakan waktu lama mengingat di kurator UMKM sudah memiliki produk yang siap jual, mulai dari fashion seperti kaos, topi, dll. Kerajinan tangan seperti gantungan kunci, hiasan kulkas dan lainnya siap dijual
“Mereka sudah memiliki produknya, kami hanya mengikuti saja. Untuk kapan mulai berjualan, kami masih menunggu arahan dari Wali Kota Solo,” ujarnya.
Baca juga:
PT GIN mengeluarkan somasi kepada subkontraktor Masjid Agung Sheikh Zayed Solo
Diketahui, rencana pemanfaatan Pasar Gerinda menjadi pusat oleh-oleh sudah berlangsung sejak Mei 2023. Pemerintah Kota Solo memastikan pasar masih memiliki kapasitas ruang yang bisa digunakan untuk menjual produk UMKM guna menggairahkan potensi wisata Syekh. Masjid Agung Zayed yang sudah dikunjungi 30.000 pengunjung per hari.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan, pihaknya akan menjadikan dua pasar tradisional di dekat kawasan Masjid Zayed tersebut menjadi pasar cinderamata Masjid Zayed.
“Perubahan konsep sudah dibahas sejak lama, akan kami tindaklanjuti untuk mewujudkannya”, kata Gibran, Senin (5/6).
Ia mengatakan, keberadaan pasar oleh-oleh tersebut berawal dari melihat animo masyarakat yang berkunjung ke Masjid Zayed Solo semakin ramai. Bahkan, kunjungan wisatawan saat musim haji mencapai 30.000 sehari.
“Pasar tradisional di dekat Masjid Agung Sheikh Zayed akan menjadi pusat oleh-oleh dan oleh-oleh dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan seiring dengan tingginya jumlah kunjungan ke masjid tersebut sebagai sumbangan dari pemerintah UEA,” ujarnya. dikatakan. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed membuat subkontraktor terlambat dari jadwal