Wakil Ketua MUI Nyatakan Guyonan Zulhas tentang Salat Bukan Penistaan Agama

Wakil Ketua MUI Nyatakan Guyonan Zulhas tentang Salat Bukan Penistaan Agama

SEPUTARPANGANDARAN.COM, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud menyampaikan guyonan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas tidak merupakan penistaan. Dalam video itu yang tersebut beredar pada media sosial, Zulhas mengungkapkan beberapa orang tak lagi mengucapkan “aamiin” ketika imam salat selesai membaca Al-Fatihah.

Marsudi mengatakan, guyonan mirip pernah disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, serta Anies Baswedan. “Sesungguhnya ger-geran (guyonan) ini sudah ada ada dari UAS, UAH, Anies,” kata Marsudi di keterangan tertulis, Jumat, 22 Desember 2023.

Menurut Marsudi, tokoh-tokoh sekaliber UAS, UAH, Anies, lalu Zulhas merupakan tokoh dengan latar belakang muslim taat. Dia mengungkapkan mereka itu bukan kemungkinan besar melecehkan agama atau melecehkan mazhab. “Sebuah ucapan tergantung niat yang mengucapkannya,” ucapnya.

Namun, Marsudi mengatakandiskusi yang mana banyak dalam media sosial tentang guyonan Zulhas sudah pernah berubah dari guyonan menjadi keributan. “Sesungguhnya ini kalau saya lihat dari ger-geran (guyonan) menjadi gegeran (ribut),” kata Kiai Marsudi.

Baca juga:  Prabowo Bicara Soal PRRI di Forum Apeksi, Gerakan Pemberontakan yang Didukung Ayahnya

Marsudi pun pun meminta umat Islam, untuk bersama-sama menjaga diri lalu saling mengingatkan agar jangan sampai menjadikan agama sebagai isu politik. Apalagi sampai mengeksploitasi isu agama sebagai senjata untuk menyerang atau menjatuhkan pihak yang tersebut tidak ada disukai. 

Kendati begitu, beliau mengungkapkan berharap para pemimpin tetap memperlihatkan mengedepankan akhlakul karimah pada menyampaikan pesannya. Pada para jurkam pendukung, menurutnya, harus pandai memilah kata yang mana tepat bagaimanapun juga dengan susah pada menyampaikan pesan.

Dia menambahkan, semua orang harus mampu mengedepankan sikap membuka ruangan untuk saling tabayun, klarifikasi kemudian memaafkan. Dia menyatakan hal itu diperlukan apabila di memasarkan capres-cawapres, ada kata-kata yang digunakan dimaksud untuk guyonan malah menjadi keributan.

Dalam video berdurasi 46 detik yang tersebut beredar pada dunia maya, Zulhas bercerita ada orang-orang tertentu yang dimaksud enggan mengucapkan “aamiin” ketika imam salat selesai membaca surah Al-Fatihah. Dia mengungkapkan hal itu sebagai bentuk cinta terhadap calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Pilihan Editor: Respons Candaan Zulhas, Ketua MUI Ingatkan Politisi Tidak Gunakan Diksi Agama Sebagai Candaan

Baca juga:  Prabowo Jadikan Kediaman Jenderal Soedirman Rumah Pemenangan 2024

Sumber: tempo