APA yang kamu rasakan jika ditinggal atau kehilangan orang tersayang? Sedih pastinya. Namun, berbeda jika seseorang mengalami thantophobia.
Fobia ini membuat mereka sangat takut kehilangan orang yang dicintai hingga membuat kualitas hidup dan hubungannya dengan orang lain terganggu.
Dilansir Alodokter, thantophobia adalah ketakutan berlebihan kehilangan orang yang dicintai, baik itu pasangan, keluarga, atau teman. Istilah ini kerap kali disalahartikan sebagai tanatofobia karena kemiripan namanya. Sebenarnya, keduanya menggambarkan kondisi yang berbeda.
Baca juga:
Ditinggal Kekasih? 5 Lagu Ini Bisa Bikin Kamu Jadi Makin Tangguh
Meski begitu, belum ada alasan yang jelas mengapa thantophobia bisa terjadi. Namun, dugaaan kemunculannya berkaitan dengan trauma pada masa kecil seperti pelecehan, orang yang disayangi meninggal dunia, atau perceraian orang tua. Tiga hal ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami thantophobia.
Selain itu, ketakutan berlebihan ditinggal orang yang dicintai bisa dialami oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan, PTSD (post-traumatic stress disorder), depresi, dan penyakit mental lainnya.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari fobia ini:
1. Pelajari cara tepat mencintai seseorang
Ketika mencintai seseorang, kita biasanya akan melakukan yang terbaik. Kamu tidak harus menjadi overprotective agar orang yang kamu cintai tetap bersamamu.
Yang perlu kamu lakukan adalah menerima segala kelebihan dan kekurangannya, menghargai kebebasannya selagi itu bersifat positif, dan mendengarkan pendapatnya.
Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus pada kualitas hubungan daripada sibuk mencari cara agar tidak kehilangannya.
2. Pahami pentingnya kepercayaan dalam hubungan
Kepercayaan memang menjadi salah satu fondasi dalam hubungan. Jauhi pikiran negatifmu dan percaya dengan mereka. Jika kamu memang merasa ada yang aneh, coba komunikasikan, berkata jujur, dan saling memaafkan.
Baca juga:
Kisah Anak Tangguh Kenobi Haidar Akmal, Dalang Cilik Wayang Potehi Penyintas ADHD
3. Minta pendapat dari orang lain
Tidak ada salahnya curhat dengan orang yang kamu percaya untuk mendapatkan perspektif lain. Tanyakan bagaimana pendapat mereka terhadap caramu memperlakukan orang yang kamu cintai.
Kamu juga dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk membantumu memahami serta mengelola pikiran.
4. Jalani terapi
Jika diperlukan, psikolog atau psikiater mungkin akan merekomendasikanmu menjalani terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan respons negatif saat kamu dihadapkan dengan sesuatu yang membuatmu merasa takut dan cemas berlebihan. (and)
Baca juga:
6 Kenyataan Pahit Ketika Menjalin Kasih dengan Pengusaha, Nomor 2 Ngeri!