Palembang – Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo resmi membuka Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) X/2023, di Palembang Sport and Convention Center, Palembang, Selasa malam.
Pada upacara pembukaan tersebut, Menpora Dito didampingi pula oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Dalam pidato pembukaannya, Menpora Dito mengatakan ajang multi cabang olahraga ini ikut berperan dalam membantu Indonesia mengukir prestasi di pentas olahraga disabilitas internasional, seperti juara umum tiga kali berturut-turut di ASEAN Paragames, peringkat kelima Asian Paragames 2018, dan yang terbaru pada Special Olympics World Games Berlin 2023.
“Prestasi-prestasi ini hasil akumulasi perjuangan atlet-atlet kita sejak dari usia muda, baik di tingkat nasional maupun internasional. Besar harapan kami, kesuksesan atlet-atlet senior di tingkat internasional itu bisa memotivasi para atlet muda, apalagi pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo memberikan hak-hak yang sama untuk atlet disabilitas,” kata Menpora Dito seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.
Menteri berusia 32 tahun itu menegaskan bahwa ajang Peparpenas bukan sekadar mencari prestasi, namun memiliki makna yang lebih penting yakni kesetaraan.
“Penyelenggaraan ini membuktikan seluruh lapisan masyarakat mendukung penuh adanya kesetaraan, baik bagi penyandang disabilitas Indonesia maupun tidak,” tuturnya.
Sambutan hangat diberikan oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
“Mudah-mudahan misi kami dengan adanya event-event olahraga nasional seperti ini bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Sumatera Selatan,” ucap Herman.
Peparpenas X/2023 akan digelar pada 1 sampai 5 Agustus, dengan mempertandingkan enam cabang olahraga, yakni atletik, boccia, catur, renang, tenis meja, dan bulutangkis.
Di pihak panitia, penyelenggaraan Peparpenas edisi kali ini memberikan sedikit tantangan yang berbeda, karena dilakukan di luar Pulau Jawa.
“Ini untuk pertama kalinya digelar di luar Pulau Jawa sejak mulai digelar pada 2003. Selain itu, kalau sebelumnya kegiatan ini digelar setelah Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), tetapi tahun ini sebaliknya, Peparpenas lebih dahulu baru Popnas,” kata Ketua Panitia Pelaksana Peparpenas Raden Isnanta.
Raden menambahkan bahwa pada Peparpenas kali ini terdapat 25 provinsi yang berpartisipasi, sehingga masih ada sembilan provinsi yang tidak mengirim kontingen dengan berbagai pertimbangan.
Secara keseluruhan, terdapat 711 atlet yang akan berkompetisi serta sekira 900 orang ofisial yang masuk ke dalam bagian kontingen.
Raden juga menambahkan bahwa bersama Komite Paralympic Nasional (NPC), pihaknya menurunkan pencari bakat dalam Peparpenas.
“Tentunya pemandu bakat ini akan melihat potensi-potensi atlet yang nantinya dikembangkan di sekolah khusus olahraga disabilitas di Surakarta,” jelasnya.