Pendukung Anies-Cak Imin Paling Tidak Percaya Hasil Survei

Pendukung Anies-Cak Imin Paling Tidak Percaya Hasil Survei

SEPUTARPANGANDARAN.COM, JAKARTA – Asosiasi Investigasi Opini Publik Indonesia (Aropi) melakukan riset terkait tingkat kepercayaan masing-masing pendukung capres cawapres terhadap lembaga survei .

Pendukung calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mempunyai jumlah keseluruhan pendukung yang mana tidaklah percaya hasil survei sebesar 41 persen.

Lalu, pendukung calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki basis massa yang dimaksud tak percaya hasil lembaga survei sebanyak 29,1 persen. Basis pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka paling sedikit massa pendukungnya yang tiada percaya lembaga survei sebesar 10,4 persen.

Ketum Aropi Sunarto Ciptoharjono mengatakan, hal yang dimaksud berhubungan erat dengan tingkat institusi belajar dari pemilih masing-masing paslon capres cawapres.

Dari hasil survei, pemilih yang digunakan berpendidikan tamat SD ke bawah mempunyai tingkat kepercayaan terhadap lembaga survei sebesar 80,4 persen.

Sedangkan, yang dimaksud berpendidikan tamat SMP mudah miliki tingkat kepercayaan terhadap lembaga survei terbesar kedua yakni 77,9 persen.

Pemilih yang tersebut berpendidikan tamat D3 ke berhadapan dengan cuma 60,3 persen yang dimaksud percaya terhadap lembaga survei. “Pemilih tamat SD ke bawah mendominasi tingkat kepercayaan terhadap lembaga survei disusul pemilih tamatan SMP, SMA, lalu perguruan tinggi,” ujar Sunarto pada publikasi temuan dalam DKI Jakarta Pusat, hari terakhir pekan (8/3/2024).

Baca juga:  Prasetyo Edi Puji Penampilan Mahfud MD di tempat Debat Cawapres: Sesuai Aturan dan juga Etika

Menurut dia, pemilih Anies lebih tinggi kritis dibandingkan paslon lainnya. Dia mengamati semakin tinggi tingkat pendidikan, warga punya kekritisan terhadap lembaga survei.

Apalagi sejumlah fenomena lembaga survei diduga bayaran yang muncul ketika mendekati pemilihan 2024. “Aropi selaku lembaga survei banyak mendapatkan aduan lembaga survei abal-abal di tempat setiap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu),” katanya.

Sumber Sindonews