SEPUTARPANGANDARAN.COM, Jakarta – Di penghujung 2023 tampaknya menjadi tahun dengan kenangan manis bagi pria kelahiran Sampang, Mandura, yaitu Mohammad Mahfud Mahmodin alias Mahfud Md. Tahun itu menjadi awal perjalanan politiknya sebagai calon delegasi presiden mendampingi Ganjar Pranowo di dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Mahfud disebut-sebut pernah gagal menjadi calon delegasi presiden pendamping Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2019 silam.
Syahdan, pada 28 Oktober lalu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon delegasi presiden pendamping Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md. Mantan presiden ke-5 itu menilai Mahfud merupakan sosok yang berpengalaman di pemerintahan. “Calon perwakilan presiden yang mana akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD,” kata Megawati di pemberitahuan calon perwakilan presiden Ganjar Pranowo yang digunakan dilakukan di area Kantor DPP PDIP, Menteng, DKI Jakarta Pusat.
Usai Megawati mengumumkan Mahfud, para hadirin di dalam gedung itu berdiri sembari bersalawat menyambut calon presiden dan juga calon duta presiden, Ganjar Pranowo–Mahfud Md., meninggalkan menuju panggung. Saat itu Ganjar Pranowo tampak mengenakan setelan kemeja juga celana serba hitam, sedangkan Mahfud tampil mengenakan batik hijau khas Kalimantan lalu songkok hitam.
Megawati mengatakan Mahfud Md sosok yang dimaksud punya pengalaman lengkap di tempat lembaga legislatif, eksekutif, dan juga yudikatif. Juga, kata Megawati, Mahfud Md mumpuni di tempat bidang hukum. “Dikenal rakyat sebagai pendekar hukum kemudian pembela wong cilik,” kata Megawati.
Dalam pengumuman itu, Megawati didampingi Plt Ketua Umum PPP, M. Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, juga Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, lalu Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud. Pengumuman calon perwakilan itu dilaksanakan satu hari sebelum pendaftaran di area Komisi Pemilihan Umum pada 19 Oktober besok.
Sehari sebelum Menteri Koordinator Area Politik, Hukum, juga Security itu disampaikan sebagai calon delegasi presiden pendamping Ganjar, pada Selasa malam, 17 Oktober lalu, Mahfud bertemu dengan Megawati di area kediaman Jalan Teuku Umar, Ibukota Pusat. Dalam rapat selama dua jam itu, Mahfud mengaku berdiskusi mengenai permasalahan negara, hukum, kemudian korupsi dengan bekas presiden kelima RI itu.
Sementara, di penunjukannya sebagai calon delegasi presiden, Mahfud menyatakan bukan diminta duit atau ditanya masalah kesiapan finansial. “Kan dulu padat isunya kalau enggak punya uang, enggak bisa jadi jadi cawapres atau capres. Harus nyetor ke pimpinan partai. Hal ini sepeserpun sungguh tidak,” kata Mahfud di malam hari itu.
Selain itu, Mahfud Md mengaku sempat kaget oleh sebab itu Megawati maupun pimpinan partai koalisi lainnya bukan menanyakan perihal modal finansial atau uang kampanye yang tersebut dimiliki Mahfud. “Bagi saya surprise betul saya bukan ditanya uang kampanyenya bagaimana, uang saksi bagaimana. Enggak ada,” ujarnya.
Sandiaga Uno Tersisih dari Calon Wakil Presiden Pendamping Ganjar Pranowo
Ketua Badan Pemenangan pemilihan (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno tak terpilih menjadi akan segera calon duta presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Sandiaga sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pendamping bekas Gubernur Jawa Tengah itu.
Meski Sandiaga tak parkir sebagai calon perwakilan presiden, tetapi ia hadir di acara pengumuman nama Mahfud sebagai akan segera cawapres pendamping Ganjar yang dimaksud dilakukan di tempat Kantor DPP PDIP waktu itu. Pemilik nama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini datang sekitar pukul 09.20 Waktu Indonesia Barat dengan mengenakan kemeja putih serta peci hitam turun dari mobil lalu dengan segera memasuki kantor DPP PDIP.
Sandiaga menyatakan pengumuman akan segera cawapres yang disebutkan merupakan tonggak sejarah serta dirinya bersyukur diberikan kebugaran mengikuti acara ini. “Ini untuk Indonesia yang dimaksud lebih tinggi maju,” kata Sandi pada Rabu,18 Oktober 2023.
Juru bicara Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Ahmad Baidowi menyatakan Sandiaga Uno legowo kursi cawapres Ganjar diduduki oleh Mahfud MD. Sandiaga sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pendamping Ganjar.
“Alhamdulillah Pak Sandi itu legowo, dengan berbesar hati sebab itulah realitas politik, sebab masa depan masih panjang. Tadi bahkan hadir ke acara deklarasi, itu tidak sesuatu yang dimaksud mudah lho, saya sendiri enggak mampu membayangkan,” kata Ahmad Baidowi, Rabu, 18 Oktober 2023.
Politikus PDIP Deddy Sitorus mengungkapkan pemilihan Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar sebenarnya telah diadakan sejak sepekan lalu. “Momentumnya baru sekarang (diumumkan),” kata Deddy terhadap Tempo ketika ditemui di tempat Kantor DPP PDIP, Menteng, Ibukota Pusat, pada Rabu, 18 Oktober 2023.
Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan hari ini kesempatan yang dimaksud penting bagi para elite partai pengusung Ganjar Pranowo sebagai presiden. Dia mengumumkan calon duta presiden Ganjar Pranowo adalah sosok akan yang dimaksud berjuang bagi bersatu bagi Indonesia raya.
Mahfud Md Kenakan Kemeja Putih yang dimaksud Sama pada waktu Gagal Jadi Cawapres Jokowi 5 Tahun Lalu
Sehari setelahnya pasangan Ganjar Pranowo kemudian Mahfud Md dideklarasikan untuk mengikuti event pemilihan presiden atau Pilpres 2024, mereka bergegas mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mahfud Md mengungkapkan dirinya memakai kemeja putih yang mana ia gunakan lima tahun lalu pada waktu gagal menjadi cawapres Jokowi di area Pilpres 2019.
“Hari ini saya memakai baju putih yang tersebut lima tahun lalu saya siapkan ke KPU. Dulu tak jadi dipakai, meskipun sudah ada jadi,” kata Mahfud dalam Tugu Proklamasi, Menteng, DKI Jakarta Pusat, sebelum berangkat ke KPU, pada 19 Oktober 2023.
“Tetapi ternyata ada instruksi Tuhan di area baju ini. Ditunda dulu untuk dipakai ke KPU kemudian hari ini dipakai untuk mendaftar lagi,” katanya menambahkan.
Pada pertengahan Agustus 2018 silam, Mahfud secara terbuka berbicara tentang tindakan Jokowi yang mana memutuskan untuk tidaklah mengangkatnya sebagai calon delegasi presiden pada pemilihan presiden 2019. Mahfud membagikan kisah ini dengan rinci pada salah satu kegiatan televisi nasional.
Bahkan, Mahfud telah terjadi diminta untuk mengukur baju yang tersebut akan digunakan ketika ia lalu pasangan calon presiden akan melakukan deklarasi. Permintaan ini datang dari Istana untuk membuatkan baju sesuai ukurannya. Namun, pada Kamis malam, tanggal 9 Agustus 2018, kebijakan ini mendadak berubah.
Padahal, sore itu, Mahfud Md pun sudah pernah bersiap juga diperintahkan mengawaitu pada Kafe Tesate yang terletak dalam seberang Plataran Resto, Menteng, Ibukota Pusat, pada hari yang sama. Mahfud berada dalam Kafe Tesate yang dimaksud terletak tepat di area seberang Plataran Resto. Tempat Makan yang disebutkan semata-mata dipisahkan oleh persimpangan jalan.
Mahfud telah mempersiapkan diri dengan mengenakan kemeja putih serta celana panjang hitam. Kemeja itu tidak kemeja yang dimaksud diukur di area Istana, tetapi miliknya sendiri. Konon, kemeja yang telah diukur yang dimaksud masih ada dalam Istana. “Tapi baju yang saya pakai baju saya sendiri tidak yang tersebut dari presiden, sebab baju dari presiden kan mau dipakainya besoknya,” terang Mahfud.
Mahfud Md yang sudah ada menanti saat-saat pengumuman cawapres, secara tiba-tiba ditelepon oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Ia memerintahkan Mahfud untuk kembali ke tempat semula. “Pak Mahfud, nampaknya ada perubahan. Coba bapak kembali dulu ke tempat semula,” ujar Mahfud menirukan perkataan Pratikno. Setelah itu, barulah diketahui bahwa Jokowi, calon incumbent ketika itu, tak jadi memilihnya jadi cawapres.
Jokowi akhirnya mengumumkan Ma’ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada waktu itu untuk mendampinginya menjadi cawapres pada Kamis 9 Agustus 2018 pada Warung Makan Plataran, Menteng, Jakarta. Tempat yang digunakan sejenis di dalam mana Mahfud telah menunggu. Pasangan Jokowi-Ma’ruf akhirnya memenangi Pilpres 2019 mengalahkan pasangan Prabowo-Sandiaga.
Sumber: tempo