Kemarau panjang masih menghantui warga dan sekitarnya. Warga mengeluhkan kekeringan kemudian juga kesulitan mendapatkan air bersih selama beberapa minggu terakhir.
Warga , Jawa Barat, Fika mengaku kesulitan mendapatkan air bersih sejak awal September 2023. Mulanya, mesin air dalam area rumah Fika belaka mengeluarkan sedikit air, lalu lama-kelamaan sejenis sekali tak ada air yang tersebut dimaksud keluar dari mesin.
“Awalnya air dalam rumah keluar kecil banget tiap nyalain mesin air. Lama-lama enggak keluar mirip sekali,” kata Fika kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/10).
Fika menjelaskan sumber air di dalam tempat rumahnya menggunakan air tanah. Ia berbagi sumur dengan sang nenek yang mana dimaksud kediamannya bersebelahan dengannya.
Untuk mendapatkan air bersih dari sumur tersebut, ia harus menyalakan air pada pukul 02.00 WIB. Meski begitu, kapasitas air yang yang dihasilkan sangat kecil.
“Solusinya saat itu, aku harus nyalain air jam 2 malam saat aktivitas pemakaian air lebih besar besar sedikit. Nah, kalau jam 2 malam tuh airnya keluar lagi, kendati kecil banget banget banget. Kalau nyalain sampai subuh pun paling cuma dapat satu kolam kecil,” ucapnya.
Fika pun terpaksa harus mengangkut air bersih baik dari rumah saudaranya maupun dari sekolahan yang mana dimaksud berada tak jarak jarak jauh dari rumahnya.
“Capek banget tiap hari ngangkutin air,” keluhnya.
Sekitar satu minggu lalu, Fika menambah kedalaman sumber air sumur dalam rumah saudaranya. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil.
“Jalan terakhir, mesin air rumahku yang dimaksud sumbernya dari sumur, diturunin dikit ke bawah. Jadinya airku sekarang banyak. Tapi sekarang udah butek lagi akibat air sumurnya terkuras terus, kebutuhan air banyak, tapi enggak hujan-hujan,” ujar dia.
Dengan kondisi itu, Fika lalu keluarga terpaksa menghemat air dengan mengurangi kapasitas air saat mandi. Kebiasaan mengepel lantai selama dua kali dalam satu hari pun harus dikesampingkan demi ketersediaan air pada rumah.
“Aku mandi dikit banget pokoknya dengan syarat basah aja, jika enggak keringetan. Cara lainnya, aku numpang mandi ke rumah nenekku kemudian omku. Jadi air di dalam tempat rumah paling buat wudu atau pipis aja,” tuturnya.
Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Nabil mengatakan air tanah di tempat tempat rumahnya dalam kondisi kotor serta berkarat. Ia merogoh kocek hingga Rp10 jt untuk biaya mengebor sumur demi mendapatkan air bersih.
Namun, kata Nabil, upaya itu sia-sia. Air yang digunakan mana dihasilkan dari sumur yang mana tetap berkarat serta mengalir kecil.
“Ngebor ke bawah tanah sampai dapat air, tapi tetap aja airnya juga masih berkarat. Jadi kita pakai filter buat menyaring air agar tetap bersih. Airnya kecil enggak kenceng,” kata Nabil.
Minimnya air bersih menimbulkan Nabil harus rutin menampung air di tempat area dalam ember. Menurutnya, perlu waktu sekitar 10 menit untuk mendapatkan satu ember air.
“Susahnya harus ganti-gantian serupa keluarga, yang dimaksud dimaksud harusnya kita mampu bareng-bareng pakai air beda kamar mandi, tapi harus gantian lantaran misalnya yang yang satu mandi, satunya juga mandi kadang di dalam dalam sebelahnya enggak dapat air. Enggak nyala. Jadi harus ganti-gantian. Backupnya ya ember yang mana mana sudah diisi air penuh itu,” ucapnya.
Warga Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Gita juga mengalami krisis air bersih sejak awal September lalu. Ia mengatakan air dalam wilayahnya sempat tak mengalir selama satu pekan. Kondisi itu menciptakan Gita harus membeli air galonan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Jadi mau enggak mau warganya harus beli air galonan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Gita sekarang harus menghemat air dengan cara mandi satu kali dalam sehari. Bahkan, Gita takut untuk mencuci baju lantaran minimnya ketersediaan air, sehingga ia memilih untuk laundry.
“Kalau untuk sekarang udah ngalir tapi kadang ngalirnya warna kuning. Kenceng tapi kuning. Enggak jernih. Harus diendapkan dulu sekitar beberapa jam itu seenggaknya sanggup untuk cuci-cuci. Kalau untuk mandi takut juga sebab gatal. Kalau mandi masih pake air beli sampai sekarang,” terangnya.
Sementara itu, akun media sosial X @aprprmt mengatakan mesin pemanas air (water heater) milik tetangganya sampai terbakar sebab menyala sebab tak ada air yang mana dipanaskan.
“Ati-ati yang mana pake water heater. Tetanggaku air sumurnya kering + water heaternya nyala terus kali ya jadinya kebakar (karena enggak ada air yang dimaksud mana dipanasin,” tulisnya.
Sumber: CNN Indonesia