MerahPutih.com – PDI Perjuangan (PDIP) resmi mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Belakangan ini, muncul isu kontrak politik PDIP dengan Ganjar terkait pemilihan menteri.
Ganjar Pranowo membantah adanya kontrak politik dengan partai untuk pemilihan menteri jika terpilih menjadi presiden.
Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri rapat terbatas (ratas) terkait penataan kawasan Candi Borobudur dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/6).
Baca juga:
PDIP membeberkan alasan mempertimbangkan AHY sebagai calon wakil presiden Ganjar
“Presidensialisme adalah hak prerogatif menteri presiden, jadi serahkan pada presiden,” kata Ganjar, seperti dikutip dari Diantara.
Pada kesempatan sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan tidak ada kontrak politik antara capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan PDIP jika terpilih menjadi presiden.
“Saya yakin 1000% tidak akan ada kontrak politik jika Pak Ganjar Pranowo menjadi presiden,” kata Said Abdullah.
Said Abdullah menjelaskan, satu-satunya kontrak politik antara Ganjar dan PDI Perjuangan adalah mewujudkan cita-cita perjuangan partai, yakni untuk kesejahteraan rakyat.
Baca juga:
Perindo dukung Ganjar, Puan tak menutup kemungkinan merayu Gerindra untuk bergabung
Sebelumnya, pada Minggu (6/11), staf PSI Ade Armando melalui akun Twitter dengan username tersebut adarmando61 menulis: “Saya mendapat kabar bahwa Ganjar telah menandatangani kontrak dengan PDIP bahwa jika dia menjadi presiden, PDIP akan memutuskan apakah rakyat akan menjadi menteri dan menduduki jabatan-jabatan strategis.”
Namun, pada Selasa (13/6), Ade Armando mengklarifikasi cuitannya tadi dengan menyatakan: “Ganjar Pranowo mengklarifikasi kalau nanti dia jadi presiden, itu yang akan menentukan siapa anggota kabinetnya, ya dirinya sendiri. Itu bukan partai!”
Ganjar mengaku bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam rapat terbatas tentang penataan kawasan Candi Borobudur.
Ia pun menggoda Sandiaga Uno yang segera bergabung dengan PPP.
“Temukan aku menggodaku, besok aku pakai baju hijau. Itu saja,” kata Ganjar sambil tertawa.
Baca juga:
Golkar tak mendapat undangan dari PDIP untuk membahas mendukung Ganjar Pranowo