Bamsoet Dorong Perbaikan Ketahanan Pangan Nasional

Bamsoet Dorong Perbaikan Ketahanan Pangan Nasional

INFO NASIONAL – Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menekankan pentingnya acara makan bergizi gratis yang digunakan digagas Presiden Terpilih Prabowo Subianto, pada mengatasi kelaparan lalu malnutrisi pada Indonesia. Mengingat laporan Global Hunger Index 2023 hasil kerjasama organisasi Welt Hunger Hilfe (WHH) serta Concern Worldwide, menempatkan Indonesia berada di peringkat ke-77 dengan skor 17,6.

Menunjukkan bahwa tingkat kelaparan di dalam Tanah Air berada pada level moderat atau sedang. Sekaligus menempatkan Indonesia masih satu di antaranya negara dengan indeks kelaparan tertinggi di dalam ASEAN. 

“Selain mengatasi kelaparan, kegiatan makan bergizi gratis juga dapat mengatasi beraneka permasalahan gizi buruk. Pada tahun 2024 diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished, yang digunakan melibatkan kurang lebih lanjut 17,7 jt orang. Menjadikan Indonesi sebagai salah satu negara dengan jumlah total penduduk kurang gizi tertinggi di dalam Asia Tenggara,” ujar Bamsoet usai menerima jajaran pengurus Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesi (KB PII) di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

Baca juga:  Kerja Kilat Membangun Batang Hari

Hadir jajaran KB PII antara lain Waketum Ahmad SKJ juga Marfuah, Sekjen Asep Efendi, Wasekjend A.Toha Almansur, juga Sekbid. Kerjasama Ahmad Syarifudin.

Ketua DPR RI ke-20 lalu Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum & Keselamatan ini menjelaskan, persoalan pangan tidaklah sanggup disepelekan. Pada tahun 2008 lalu, misalnya, bumi sempat mengalami krisis pangan global. Saat itu Food and Agriculture Organization (FAO) mengestimasikan naiknya hitungan kelaparan global mencapai 40 jt jiwa. Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan pada tahun 2016 sebanyak-banyaknya 815 jt penduduk dalam planet menderita kelaparan. Jumlah yang dimaksud identik dengan 11 persen populasi penduduk dunia. 

“Catatan akhir tahun 2022 menyajikan data krisis pangan yang mana memilukan. Diperkirakan, sekitar 345 jt penduduk penduduk bola mengalami kelaparan akut, dimana 19.700 pendatang diantaranya meninggal planet setiap harinya. Artinya, setiap empat detik, tercatat satu warga meregang nyawa sebab kelaparan,” jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan juga Kepala Badan Polhukam KADIN Nusantara ini juga menekankan, bahwa masa depan Nusantara bukanlah berada dalam pusat perusahaan perkotaan. Melainkan berada dalam desa sebagai penyedia utama pertanian. Pandemi wabah Covid-19 harusnya telah terjadi membuka mata semua pemangku kebijakan, mulai pemimpin wilayah hingga pusat, untuk menyadari bahwa kedaulatan terhadap pangan harus diutamakan.

Baca juga:  Bamsoet sepakat gubernur akan diangkat langsung oleh pemerintah pusat, bukan melalui pemilihan gubernur.

“Kita bukan boleh lagi bergantung terhadap impor. Mengingat Indonesia dianugerahi tanah yang mana subur untuk pertanian, laut yang luas untuk perikanan, maupun udara segar untuk perkebunan. Tidak ada yang dimaksud tak mampu ditanam disini. Tinggal bagaimana kita mengelolanya secara bijak. Agar kedaulatan pangan bisa saja terwujud, pemerintah diperlukan meminta dan juga berubah-ubah kelompok masyarakat. Semakin banyak kelompok komunitas yang dimaksud terjun di usaha pangan, semakin baik bagi masa depan pangan nasional,” pungkas Bamsoet. (*)

Artikel ini disadur dari Bamsoet Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional