Vaksinasi Influenza, Perlindungan Wajib Bagi Tenaga Kesehatan

JIKA dia kontak dengan pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau yang sedang menjalani radioterapi, jika pasien kanker itu tertular influenza, ceritanya berubah. Pasien yang seharusnya sembuh bisa lebih lama, bahkan bisa berbahaya,” tegas Prof. Samsuridjal Djauzi, konsultan satgas imunisasi dewasa PAPDI.

Pernyataan Prof Informasi tersebut disampaikan Djauzi pada acara Press Conference dan CSR Vaksinasi Influenza bagi Tenaga Kesehatan di Aula Lantai 12 RS Pasar Minggu, Kamis (5/11). Hal ini berdasarkan data survei yang menunjukkan bahwa 70% petugas kesehatan yang menderita flu di Indonesia masih bekerja, karena flu sering dianggap sebagai penyakit ringan.

Padahal, meski relatif ringan bagi individu dengan kekebalan tinggi, flu bisa berakibat fatal bagi beberapa kelompok rentan, seperti anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun, ibu hamil, orang lanjut usia di atas 65 tahun, dan pasien dewasa dengan penyakit penyerta yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Perlu diingat juga bahwa walaupun memiliki gejala yang mirip, flu sangat berbeda dengan kondisi demam biasa.

Baca juga:

Kolaborasi Florana, Influenza dan Corona menginfeksi tubuh

Di Indonesia, vaksinasi influenza biasanya didapatkan oleh orang yang akan berangkat umrah. (merahputih.com/Disya Saliha)

Dalam beberapa kasus, flu bahkan bisa memicu serangan jantung, stroke, atau memperparah kondisi bawaan yang serius seperti diabetes, asma, dan komplikasi ginjal.

Baca juga:  Condo: Robin Gosens dan Dumfries Bisa Jadi Nilai Tambah Bagi Inter

“Oleh karena itu, tenaga kesehatan ini harus dilindungi dari flu,” lanjut Prof. Djauzi.

Guru besar yang juga menjabat sebagai guru besar tetap Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi masalah yang mendapat perhatian di banyak negara sehingga wajib bagi tenaga kesehatan untuk rutin memeriksakan diri. suntikan vaksin influenza setiap tahun.

“Bahkan di luar negeri, jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi influenza menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam proses akreditasi rumah sakit”, jelas Prof. Djauzi.

Sementara menurutnya, di Indonesia, kesadaran akan pentingnya vaksin flu, terutama bagi tenaga kesehatan, masih kurang, kata guru besar berusia 78 tahun itu.

Baca juga:

Keenam vitamin ini bisa melawan flu

Vaksinasi petugas kesehatan dapat mengurangi penularan influenza pada pasien dengan kondisi komorbiditas. (merahputih.com/Disya Saliha)

Senada dengan Prof . Djauzi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Dwi Oktaviani juga menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia, masyarakat berhak mendapatkan imunisasi dasar sesuai ketentuan untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.

Baca juga:  Disney Dreamlight Valley membuka pintunya bagi Ibu Peri Cinderella

dr. Dwi Oktaviani juga mengatakan, melalui kegiatan yang dilakukan pada pekan imunisasi sedunia yang digelar awal Mei lalu, dirinya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dan vaksinasi.

“Dengan ini saya berharap masyarakat memiliki sikap positif terhadap imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling efektif dengan melaksanakan imunisasi dan vaksinasi ini,” pungkas dr. Dua. (dll.)

Baca juga:

Kurang tidur membuat lebih mudah masuk angin



Source link