Gadget  

Transsion Holdings yang Menaungi Infinix, iTel, dan Tecno Tumbuh Positif di Q2 2023

Jakarta, Gizmologi – Di saat kondisi pasar smartphone global yang masih lesu, Trassion Holdings justru berhasil mencatatkan prestasi gemilang di kuartal II (Q2) 2023. Tercatat holdings yang menaungi brand Tecno, itel, dan Infinix itu meraih pertumbuhan bisnis secara signifikan.

Transsion Holdings masuk dalam lima besar produsen smartphone global berdasarkan pengiriman pada kuartal kedua tahun 2023. Dalam periode tersebut, Transsion berhasil mengirimkan total 22,7 juta unit smartphone, dan mengalami kenaikan sebesar 22 persen dari tahun sebelumnya.

“Keberhasilan ini membawa pangsa pasar Transsion naik dari 6 persen menjadi 9 persen tahun ini,” kutip dari laporan Gizmochina, Minggu (30/7/2023).

Perusahaan yang berbasis di Shenzen, China itu mengumumkan berhasil mendapatkan peningkatan bisnis hingga 30,7 persen dari tahun ke tahun dengan pencapaian 15,8 miliar yuan (Rp33,2 triliun). Peningkatan kinerja perusahaan itu terjadi berkat strategi mereka yang berfokus pada penjualan di Afrika serta melakukan ekspansi di Asian Selatan dan Asia Tenggara.

Momentum pertumbuhan bisnis itu sebenarnya tidak hanya terjadi di Q2 2023 tapi juga selama semester pertama 2023. Di mana Transsion Holdings mengalami peningkatan bisnis yang sehat sebesar 8 persen untuk total pendapatannya sebesar 25 miliar yuan (Rp52,8 triliun), sementara labanya meningkat sebesar 27 persen dengan nilai 2,1 miliar yuan (Rp4,4 triliun).

Baca juga:  Ini Harga seri Forerunner 265 dan Forerunner 965 di Pasar Indonesia

Hal ini cukup berbanding terbalik dengan sejumlah brand maupun vendor smartphone lainnya. Di mana dalam beragam laporan perusahaan riset untuk sektor teknologi, kondisi pasar ponsel pintar secara global saat ini masih dalam kondisi lesu.

Di Q2 2023 misalnya, berdasarkan laporan Canalys pengiriman ponsel pintar turun 10 persen dibandingkan tahun lalu. Laporan lainnya dari IDC mengungkapkan hal serupa bahwa penjualan dan pengiriman produk ponsel pintar secara global saat ini sedang turun dengan persentase sedikit berbeda yakni 7,8 persen dari tahun ke tahun.

Meskipun Transsion Holdings mencatatkan prestasi gemilang. Raksasa teknologi asal Korea Selatan Samsung tetap berada di posisi teratas dengan total pengiriman sebanyak 53 juta unit smartphone secara global.

Baca Juga: Mirip Nothing Phone, Inilah Bocoran Infinix GT yang Bakal Jadi Smartphone Gaming

Transsion Holdings Masuk Lima Besar Smartphone Global

Transsion Holdings
Pertumbuhan Bisnis Transsion Holdings

Sekalipun Samsung mengalami penurunan 14 persen dibandingkan kuartal kedua tahun 2022, pangsa pasar Samsung berhasil bertahan stabil pada angka 21 persen. Sedangkan rival utamanya yaitu Apple hanya mempertahankan pangsa pasar global sebesar 17 persen.

Baca juga:  Newcastle Berniat Rekrut Kieran Tierney, yang Sudah Tidak Betah di Arsenal

“Apple mengalami penurunan pengiriman sebesar 13 persen, dan hanya mencatatkan 43 juta unit dari total penjualan dibandingkan tahun sebelumnya,” kutip laporan Canalys.

Pada posisi ketiga, ada Xiaomi dengan total pengiriman 33,2 juta unit secara global. Kendati mengalami penurunan 16 persen dibandingkan kuartal kedua tahun 2022, perusahaan ini hanya mengalami penurunan satu poin persentase pangsa pasar globalnya menjadi 13 persen di kuartal kedua tahun 2023.

Sementara itu, Oppo yang merupakan merek ponsel di bawah payung BBK Electronics menempati posisi keempat dengan pangsa pasar global tetap stabil sebesar 10 persne. Meskipun mengalami penurunan pengiriman sebesar 8 persen (25,2 juta unit) secara tahunan. Hasil ini membuat Oppo berhasil mempertahankan posisinya di pasar smartphone global.

“Secara keseluruhan, pengiriman smartphone global mencapai 258,2 juta unit pada kuartal kedua tahun 2023, mengalami penurunan 10% dari tahun sebelumnya yang mencapai 287,4 juta unit,” ungkap analis Canalys, Amber Liu.

Pencapaian gemilang Transsion Holding di pasar smartphone global tentu membuat posisi Tecno, Infinix, dan Itel yang sebelumnya kurang diperhitungkan menjadi kuda hitam yang tak boleh dianggap remeh. Apalagi perusahaan uga terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan teknologi yang ada di produk-produknya.

Baca juga:  Evil Dead Rise Review: Paduan Gore Drama Yang Cukup Segar