MerahPutih.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani turut serta menanggapi kasus pencabulan yang dilakukan oleh anak seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta Selatan. Ia mengaku baru mendapat kabar tadi malam.
Melalui unggahan ke akun Instagram pribadi Anda, @smindrawati, Sri Mulyani mengutuk tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan. Ini secara konsisten mendukung proses hukum oleh otoritas yang kompeten.
Baca juga
Menkeu Sebut Anggaran Rp 50,23 Triliun untuk Kementerian/Lembaga Diblokir Sambil Antisipasi Risiko Global
“Kementerian Keuangan mengutuk tindakan tersebut dan mendukung penanganan hukum yang konsisten oleh otoritas terkait,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (22/2).
Selain tindakan kekerasan dan penganiayaan, Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu juga mengkritisi gaya hidup mewah yang dimotori keluarga dari jajaran Kemenkeu.
Gaya hidup mewah ini mengikis kepercayaan terhadap integritas Kementerian Keuangan dan menimbulkan reputasi negatif bagi seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional.
Baca juga
Menkeu menilai implementasi UU PPSK menjadi tantangan besar di tahun 2023
Ke depan, kata dia, Kementerian Keuangan akan terus melakukan langkah-langkah yang konsisten untuk menjaga integritas di seluruh jajaran, menerapkan tindakan disipliner bagi pelaku korupsi dan pelanggaran integritas di lingkungan Kementerian Keuangan.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Keuangan mengambil langkah-langkah sesuai aturan untuk mengusut pejabat yang diduga melanggar aturan dan Kementerian Keuangan tetap melakukan tindakan disipliner sesuai aturan yang berlaku di aparatur sipil negara.( ASN).
Menkeu menyatakan bahwa kepercayaan publik sangat penting dan menjadi landasan yang harus dipegang bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kementerian Keuangan.
“Kita jaga dan bangun bersama Indonesia,” pungkasnya.
Baca juga
Menkeu mengungkapkan APBN 2022 akan menjadi instrumen strategis untuk menjaga pemulihan ekonomi