Mitos dan Fakta Seputar Katarak

KATARAK dasar kebutaan. Penyakit ini diduga dapat memperparah gangguan penglihatan jika tidak segera ditangani.

Katarak mengakibatkan berkurangnya sensitivitas pada mata dan penglihatan kabur. Karena itulah, katarak menjadi momok bagi sebagian orang. Penderita katarak akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Walaupun saat ini sudah banyak informasi tentang katarak, namun masih banyak mitos tentang katarak yang beredar di masyarakat. menurut dr. Kevin, SpM di KMN Eyecare, mitos tersebut tidak berdasar.

Berikut beberapa mitos dan fakta nyata tentang katarak seperti yang dilansir dari dr. kevin berhenti merahputih.com. Lihat saja.

Baca juga:

Pelajari cara merawat setelah operasi katarak

katarak
Katarak bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi hingga dewasa muda. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Mitos: Katarak terjadi pada usia lanjut Fakta: Katarak menyerang semua umur

Katarak umumnya lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, oleh karena itu sering diidentikkan sebagai penyakit orang lanjut usia.

Namun, katarak bisa terjadi pada siapa saja. Mulai dari bayi, remaja hingga manula. Katarak pada bayi disebut katarak kongenital. Penyebab terbesar mungkin adalah penghentian kehamilan. Sang ibu mengalami infeksi virus seperti rubella, cacar air dan lain-lain.

Katarak juga bisa menyerang anak muda. Penyebab terbesar katarak pada usia muda adalah diabetes, faktor keturunan dan trauma mata.

Mitos: Katarak menular Fakta: Katarak bersifat degeneratif

Katarak sering dianggap sebagai penyakit menular karena penyebarannya begitu cepat. Hampir semua orang tua bisa terkena katarak, sehingga nampaknya katarak merupakan penyakit menular.

Padahal katarak bukanlah penyakit menular, melainkan penyakit degeneratif. Artinya, semakin tua seseorang, semakin besar risiko terkena katarak. Katarak adalah suatu kondisi dimana lensa mata menjadi keruh dan tidak mampu lagi menjadi transparan sehingga dapat mengganggu proses penglihatan.

Jadi tidak perlu khawatir terkena katarak jika bersentuhan atau berinteraksi dengan penderita katarak.

Baca juga:

Kenali gejala katarak dan cara mengatasinya

katarak
Operasi katarak merupakan prosedur yang relatif aman jika dilakukan oleh dokter mata terpercaya. (Foto: Freepik/Freepik)

Mitos: Penderita katarak perlu dioperasi Fakta: Operasi katarak bergantung pada kondisi mata dan kesehatan pasien

Masyarakat mungkin beranggapan bahwa penderita katarak harus dioperasi karena operasi katarak merupakan cara yang efektif untuk mengobati katarak. Operasi katarak dilakukan untuk mengangkat lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa kaca atau plastik baru yang bersih.

Memang benar operasi katarak dapat membantu memperbaiki penglihatan secara signifikan dan dapat membantu mencegah kehilangan penglihatan. Namun, bukan berarti semua pasien katarak harus dioperasi, karena ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan.

Tidak semua penderita katarak dapat menjalani operasi katarak. Ada beberapa faktor yang dapat mempersulit operasi atau meningkatkan risiko komplikasi. Ini termasuk kondisi mata, penyakit sistemik, dan riwayat operasi mata.

Kondisi mata seperti glaukoma atau radang mata dapat meningkatkan risiko komplikasi setelah operasi katarak. Oleh karena itu, calon pasien harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalani operasi katarak.

Mitos: Operasi katarak tidak aman Fakta: Operasi katarak aman dan efektif

Banyak orang berpikir bahwa operasi katarak tidak aman. Minimnya informasi tentang penatalaksanaan operasi katarak yang tepat membuat pasien takut untuk dioperasi.

Rasa takut menjelang operasi memang wajar, namun Anda tidak perlu khawatir selama operasi dilakukan oleh dokter spesialis yang berpengalaman di bidangnya.

Seperti prosedur medis lainnya, operasi katarak memiliki beberapa risiko dan komplikasi yang dapat terjadi.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi katarak antara lain infeksi, kerusakan jaringan mata, dan masalah pada lensa baru. Namun, kemungkinan komplikasi ini sangat jarang terjadi dan dapat dihindari dengan mengikuti saran dokter mata dan melakukan pemeriksaan rutin pasca operasi.

dr. Kevin, SpM menyimpulkan bahwa pengobatan katarak melalui beberapa tahapan. Dari pemeriksaan, pengamatan dan tindakan harus dilakukan secara lengkap dan akurat. Kalaupun harus dioperasi, relatif aman asalkan dilakukan oleh dokter spesialis.

Jadi jangan terbawa oleh mitos, faktanya katarak bisa diobati dengan baik. (dgs)

Baca juga:

Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Rumah Sakit untuk Operasi Katarak



Source link