Megawati: Fakir Miskin Harus Dipelihara, Bukan Hanya dengan Kata-kata

Megawati: Fakir Miskin Harus Dipelihara, Bukan Hanya dengan Kata-kata

SEPUTARPANGANDARAN.COM, JAKARTA – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan fakir miskin harus betul-betul dipelihara, tidak belaka kata-kata. Megawati mengungkapkannya pada waktu Perayaan Isra-Mi’raj Nabi Muhammad SAW sekaligus Tasyakuran Penganugerahan Zayed Award 2024, Akhir Pekan (11/2/2024).

Hal ini juga merujuk pada ketentuan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 berbunyi fakir miskin kemudian anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Dimana, di UUD yang dimaksud sudah ada menjadi tanggung jawab negara pada memelihara fakir miskin khususnya untuk memenuhi keperluan dasar yang mana layak.


“Kita ini menurut saya telah mulai, tidak ada berfikir tak mau mengawasi ke bawah bahwa banyak manusia yang tersebut susah, yang mana seharusnya fakir miskin itu kita pelihara, tapi tidak belaka dengan kata-kata, betul-betul dijalankan sesuai,” ujar Megawati pada sambutannya.

Sementara, Megawati pada kesempatan itu juga menceritakan tentang pengalamannya menjadi juri pada penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024. Dimana, Muhammadiyah dan juga Nahdlatul Ulama (NU) berhasil mendapatkan Zayed Award sebagai organisasi yang digunakan mampu merawat persaudaraan dan juga rasa kemanusiaan.

Baca juga:  Daftar Jabatan Megawati di Era Pemerintahan Jokowi

“Jadi awalnya kalau tadi telah terjadi diterangkan saya ketika diminta untuk menjadi salah satu juri tentunya saya tidak, saya orang yang tersebut tiada senang disanjung-sanjung. Jadi saya tanya dulu kenapa saya yang dimaksud dipilih, dari Sekjen tadi disebutkan bapak Mohammed Abdul Salam itu menyampaikan bahwa saya ini diminta segera oleh Imam Besar Masjid Al Azhar Profesor Muhammad Al Thayeb,” tutur Megawati.

Kemudian, Megawati pun menceritakan kenapa beliau mampu menjadi juri Zayed Award. “Lalu saya tanya kembali, lho kok beliau kenal saya rupanya beliau mengikuti terus sepak terjang perjuangan saya yang mana dikatakan oleh Bapak Sekjen, bahwa ibu ini salah pribadi Ibu, perempuan yang tersebut selalu memperjuangkan nasib banyak manusia. Tapi selain itu juga selalu memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di tempat seluruh dunia ini.”

“Karena memang benar saya meninjau hal perempuan ini terus-menerus saya merasa aneh begitu. Kenapa perempuan tak boleh forward ya? Kenapa perempuan tidak ada boleh mempunyai hak yang dimaksud sejenis dengan kaum laki-laki ya? Itu semua sebuah pergolakan pikiran saya dari sejak saya masih anak-anak sampai hari ini. Nah dengan demikian maka akhirnya Saya bersedia,” pungkasnya.

Baca juga:  Politikus PPP: Ganjar mendapat dukungan ulama berbagai daerah

Sumber Sindonews