Rabu, 8 Maret 2023, 23:01 WIB
CALIFORNIA – Bintang tenis Inggris Andy Murray berharap petenis Rusia dan Belarusia bisa mengikuti ajang Wimbledon pada 2023. Meski di sisi lain, ia juga menerima keputusan penyelenggara, Lawn Tennis Association (LTA), yang masih belum mencabut larangan judi seperti tahun lalu.
Seperti diketahui, petenis asal Rusia dan Belarusia dilarang bermain di Wimbledon 2022 oleh LTA. Ini adalah dampak dari keterlibatan kedua negara dalam invasi ke Ukraina.
Larangan itu juga kontroversial karena LTA dianggap sewenang-wenang dalam melakukannya. Bahkan, Wimbledon diberi penalti pengurangan poin peringkat turnamen dan statusnya sebagai kejuaraan Grand Slam terancam dihapuskan oleh Asosiasi Tenis Dunia (ATP) dan Asosiasi Tenis Wanita Dunia (WTA).
Murray sendiri mengatakan tahun lalu bahwa dia tidak mendukung larangan tersebut. Padahal, di sisi lain, ia juga menyumbangkan lebih dari GBP 500.000 (Rp 9,14 miliar) untuk membantu anak-anak Ukraina yang terkena dampak invasi Rusia.
Maka tahun ini mantan petenis nomor 1 dunia itu masih melontarkan pernyataan dengan nada yang sama. Ia berharap petenis asal Rusia dan Belarusia bisa kembali berlaga di Wimbledon pada 2023. Namun, ia juga dipecat jika larangan tersebut tetap tidak dicabut.
“Ini sangat sulit dan saya merasakan perasaan para pemain yang tidak bisa bermain tahun lalu. Namun saya juga memahami situasinya dan mengapa sangat sulit bagi Wimbledon untuk memutuskan juga,” kata Murray.
“Pemahaman saya adalah bahwa mereka akan bisa bermain lagi tahun ini dan saya tidak akan panik jika itu yang terjadi. Tapi jika Wimbledon pergi ke arah lain, saya mengerti itu,” tambahnya.
Murray sendiri saat ini berada di California, Amerika Serikat untuk mengikuti turnamen Indiana Wells Masters 2023. Ia akan menghadapi Tomas Etcheverry dari Argentina pada putaran pertama, Kamis (9/3/2023).
Editor : Muhammad Pratama Supriyadillah
Ikuti berita Sportsstars di berita Google
