Wisata Citumang dan Pengelolaannya untuk Pariwisata Berkelanjutan

Oleh : Rega Permana (Dosen FPIK Unpad)

Pangandaran yang memiliki luas laut 67.340 Ha dan pantai sepanjang 91 km membuat kabupaten ini lebih dikenal dengan kawasan wisata pantainya. Padahal sebenarnya Pangandaran memiliki banyak destinasi wisata lainnya.

Selain wisata pantai di Pangandaran terdapat beberapa destinasi wisata lainnya seperti wisata satwa, fauna, air sampai dengan tempat wisata buatan.

Saat ini Kabupaten Pangandaran tengah menyusun strategi pengembangan wisata yang tidak hanya berfokus pada wilayah pesisir dan pantai tapi juga mencakup wilayah lainnya seperti sungai. Hal ini sejalan dengan misi Kabupaten Pangandaran, yang salah satunya adalah “Menata dan mengembangkan potensi wisata”, salah satu destinasi wisata di Pangandaran selain wisata pantai dan menarik untuk dikunjungi jika berlibur ke Pangandaran adalah wisata air di Citumang yang menyajikan keindahan aliran sungainya.

Citumang merupakan objek wisata air yang berjarak sekitar 15 km dari kawasan Pantai Pangandaran dengan waktu tempuh kurang lebih selama 40 menit perjalanan. Salah satu yang menjadi ciri khas Citumang adalah terdapatnya sungai dengan kualitas air yang jernih bersih dan bening kebiruan dengan debit aliran tenang berasal dari gua yang berada di hulu, air dari sungai Citumang ini dapat diminum langsung karena sungai Citumang sendiri merupakan salah satu mata air bagi penduduk setempat. Dari gua yang berada di hulu tersebut air yang jatuh akhirnya membentuk beberapa curug (air terjun) kecil yang indah.

Baca juga:  RK Rekomendasikan Citumang Pangandaran Untuk Dikunjungi Wisatawan

Dikelilingi oleh hutan Jati dan Mahoni yang di produksi dan dilindungi membuat Citumang juga memiliki pemandangan yang asri dan udara yang sejuk.
Sejak didirikanya destinasi wisata Citumang banyak orang yang mempublikasikan objek wisata tersebut dimulai dari wisatawan lokal hingga manca negara.

Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kabupaten Pangandaran, total keseluruhann pengunjung yang datang ke objek wisata di Kabupaten Pangandaran dalam jangka waktu satu minggu ada 36.484 orang pengunjung yang datang dengan jumlah total wisatawan terbanyak yang datang ke Pantai Pangandaran adalah 24.670 orang pengunjung lalu sisanya terdapat destinasi wisata lain termasuk objek wisata Citumang.

Objek wisata Citumang merupakan destinasi wisata yang tentunya masih terdapat permasalahan maupun hambatan dalam mengelolanya dan hal tersebut memerlukan strategi pengelolaan yang tepat agar objek wisata Citumang dapat bertahan kedepannya.

Terdapat beberapa sumber mengenai asal muasal nama Citumang. Nomenklatur kata Citumang diceritakan bersumber dari suatu legenda mengenai buaya buntung yang biasa disebut oleh warga dengan nama Si Tumang.

Cerita tersebut memperkuat kepercayaan warga sekitar terhadap kehadiran buaya buntung yang melegenda, sehingga sampai saat ini meninggalkan nama yang telah melekat kuat menjadi nama sungai.

Baca juga:  RK Rekomendasikan Citumang Pangandaran Untuk Dikunjungi Wisatawan

Sumber lain mengenai asal nama Citumang yaitu nama Citumang diberikan karena setelah aliran hulu sungai keluar dari dalam gua kemudian jatuh membentuk Curug Kalinumpang. Berasal dari kata “Cai” (Bahasa Sunda) atau air dan “Tumpang” atau numpang diatasnya. Namun penduduk sekitar lebih suka menyebutnya dengan Citumang ketimbang Citumpang ataupun Kalinumpang.

Objek wisata Citumang dikelola oleh beberapa instansi terkait seperti Perhutani BKPH Kabupaten Pangandaran yang menjadi instansi utama dalam memiliki area lahan objek wisata Citumang, pihak Kompepar Kabupaten Pangandaran atau penggerak pariwisata di Kabupaten Pangandaran yang memiliki tugas mengontrol objek wisata Citumang, Karang Taruna Desa Bojong yang menjadi penggerak utama bagi pemasaran objek Wisata Citumang, dan masyarakat sekitar daerah Citumang.

Objek wisata Citumang dapat memicu masyarakat sekitar untuk dapat memanfaatkan potensi pariwisatanya dalam meningkatkan pendapatan asli desa (PAD). Pengelolaan pariwisata di Citumang harus diarahkan agar mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya menekankan nilai-nilai pemanfaatan ekonomi namun juga memperhatikan kelestarian lingkungan alam, nilai dan aspek social budaya, serta pelibatan komunitas sehingga manfaat keberadaan citumang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan.

Baca juga:  RK Rekomendasikan Citumang Pangandaran Untuk Dikunjungi Wisatawan

Pihak pemerintah desa pun sudah melakukan upaya dalam meningkatkan pengelolaan dengan cara melakukan pengawasan dan merangkul masyarakat sekitar untuk ikut turt serta berpartisipasi dalam pengelolaan objek wisata Citumang. Pengawasan terstruktur secara rutin juga telah direncakanan setiap bulan oleh pemerintah desa agar pengelolaannya terpantau.

Selain itu, strategi pengelolaan yang dilakukan berupa pengembangan kerjasama dengan pihak ketiga (swasta) seperti, travel-travel agent, meningkatkan promosi dan informasi wisata apa saja di kawasan objek wisata Citumang melalui brosur, poster wisata, website, dan media e-commerce lainnya.

Salah satu kegiatan di objek wisata Citumang yaitu kegiatan body rafting yang menjadi salah satu kegiatan dari wisata petualang menjadi daya tarik tersendiri bagi partisipan yang melakukan aktifitas body rafting.

Pihak pengelola perlu melakukan pendekatan mengenai perilaku partisipan dengan identifikasi kebutuhan, keinginan, dan tujuan partisipan atau mengenai motivasi partisipan (motivations of adventure tourist) dari partisipan body rafting untuk berkunjung ke Citumang.

Motivasi partisipan (motivations of adventure tourist) dapat membantu pengelola untuk memahami dan menentukan program-program pemasaran yang akan dilakukan sebagai langkah pembinaan untuk mencapai target kunjungan pengelola

Penulis:
Rega Permana, S.Kel., M.S.
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran