Merah Putih. dengan – Pelajar SMP dan SMA Yayasan Marsudirini di Desa Tegal, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan makanan setelah mengikuti kegiatan asrama.
Kapolsek Kemang Kompol Ari Trisnawati, dalam keterangannya di Bogor, Senin, menjelaskan, beberapa mahasiswa mengeluh mual pada Minggu (17/2) malam, dan pihak yayasan melakukan pengobatan mandiri berupa pemberian susu.
Baca juga:
Hasil otopsi mentor anggota TNI dalam penembakan istri sendiri meninggal karena keracunan sianida
Kemudian, mereka semua dibawa ke Rumah Sakit Sentosa (RS) dengan bus sekolah. Sebanyak 3 siswa menunjukkan gejala berat, sedangkan 52 siswa menunjukkan gejala ringan dan sedang, sehingga diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Senin sore.
Helena, penanggung jawab Yayasan Marsudirini Bogor menjelaskan, setelah mengikuti kegiatan, para peserta tidak menunjukkan gejala keracunan akibat makanan yang disiapkan yayasan, seperti sabu, es doger dan pizza.
“Jadi anak-anak minum sabu dan malam itu mereka mendapatkan es doger yang kami pesan dan seseorang memberi mereka pizza. Sampai Minggu itu tidak ada keluhan,” kata Helena.
Siswa juga sempat makan sup, ayam goreng dan lauk lainnya.
“Awalnya ada sekitar tujuh anak yang mual dan kami obati dulu dengan susu. Namun, pagi ini terjadi peningkatan jumlah siswa yang merasa sakit dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk berobat”, jelas Helena.
Helena mengungkapkan, dari 91 siswa yang mengikuti kegiatan tersebut, 55 diantaranya mengeluhkan mual, pusing, dan muntah. Meski begitu, dia memastikan bahwa semuanya sudah diurus di rumah sakit. Sejauh ini, hanya tiga orang yang masih menjalani perawatan.
“Tiga orang masih dirawat. Tinggal observasi saja. Yang dirawat dua perempuan dan satu laki-laki. Tentu ini menjadi pelajaran bagi kita bagaimana menjaga kebersihan makanan bagi siswa,” ujarnya.
Baca juga:
Keracunan massal membunuh jiwa, Gibran: Jangan sampai terjadi lagi