Pemerintah AS Mulai Bergerak, Bos PGA Tour dan LIV Golf Diundang Untuk Bersaksi di Hadapan Kongres

Pegolf Amerika Serikat Wyndham Clark bersama caddy John Ellis di US Open (Foto: Reuters)

WASHINGTON DC – Pernyataan Senator Richard Blumenthal tentang rencana pemerintah AS untuk menghentikan perjanjian merger antara PGA Tour dan LIV Golf tidak tampak seperti isapan jempol belaka. Pasalnya, pejabat senior dari masing-masing partai diundang untuk bersaksi di depan kongres.

Seperti diketahui, PGA Tour secara resmi telah mengumumkan merger dengan LIV Golf. Selain tentangan dari beberapa pemain, pemerintah AS tidak senang dengan keputusan tersebut, karena LIV Golf dibiayai oleh pemerintah Arab Saudi.

Baca juga:

Arab Saudi dianggap tidak mampu ikut campur. Gedung Putih menyimpulkan hal tersebut berdasarkan catatan hitam pemerintah Arab Saudi terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Pemerintah AS mengundang CEO LIV Golf Greg Norman dan PGA Tour, diwakili oleh Komisaris Jay Monahan, untuk bersaksi di depan Kongres. Selain dua orang tersebut, pemerintah AS juga meminta Public Investment Fund (PIF) diwakili oleh Yasir Al-Rumayan sebagai pihak Arab Saudi.

“Bersiaplah untuk membahas keadaan dan syarat penyelesaian yang diusulkan antara PGA Tour dan PIF,” tulis pernyataan resmi Senator AS tersebut, dilansir NBC News, Kamis (22/6/2023).

“Bagaimana entitas baru yang dibentuk berdasarkan perjanjian yang diusulkan akan disusun, dampak yang diharapkan pada pemain PGA Tour dan LIV Golf, dan peran PIF yang diantisipasi dalam golf profesional AS,” pernyataan itu menyimpulkan.