Rabu, 8 Maret 2023, 02:34 WIB
Wabah KOI terjadi di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (7/3/2023) sore WIB (Foto: NOC Indonesia)
JAKARTA – Hasil Kongres Luar Biasa Komite Olahraga Indonesia (KLB KOI 2023) menyepakati pencabutan larangan bertanding posisi. Anggota Dewan Etik dan Ketua Pentathlon Indonesia Modern, Anthony Sunarjo, menjelaskan alasannya.
Keputusan pencabutan larangan bersaing jabatan cukup menjadi sorotan karena tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik kepentingan. Selain itu, hanya Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif federasi olahraga yang dapat merangkap jabatan.
“Berdasarkan undang-undang yang berlaku sampai sekarang, semua pengurus, Exco, presiden, wakil presiden, kecuali sekretaris jenderal, karena sekretaris jenderal tidak termasuk dalam Exco karena profesional dan terawasi.”untuk menyewa sebagai profesional, termasuk bendahara,” ujar Anthony, Selasa (3/7/2023).
“Oleh karena itu, Exco, Ketum dan Waketum tidak bisa serentak menempati posisi startnya, sebelum berganti. Bukan kompetitor dalam artian tidak bisa di KONI, tidak bisa di cabor yaitu serentak di organisasi olahraga lain. Nah ini intinya .lepas, boleh,” lanjutnya.
Lebih lanjut Anthony mengatakan aturan itu dicabut karena satu dan lain hal pada KLB KOI 2023 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta. Yang pasti, peraturan itu dicabut demi pengelolaan organisasi yang lebih efektif.
“Tujuannya adalah untuk mengefektifkan organisasi olahraga ini, jika terlalu banyak batasan kita tidak akan bebas. Yang penting komitmen, tanggung jawab profesional di setiap posisi”, ujar Anthony.
“Kalau dia ketua olahraga, maka harus dipisahkan antara olahraga dan presiden KOI. Jadi di sini kami menuntut kedewasaan, kedewasaan dan profesionalisme dari masing-masing pemimpin”, imbuhnya.
Perlu dicatat bahwa hasil KLB KOI menghasilkan beberapa keputusan di luar pencabutan larangan bertanding. Keputusan lainnya adalah penambahan anggota Exco dan keluarnya Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAKI).
Penerbit: Wikanto Arungbudoyo
Ikuti berita Sportsstars di berita Google