BANK Jago Syariah meluncurkan program baru untuk memudahkan nasabahnya dalam berdonasi, terutama zakat, infak, dan sedekah, yang diberi nama Jago Amal, Rabu (5/4) ini. Program ini lahir setelah melalui beberapa survei dan mengamati fakta yang terjadi di masyarakat Indonesia.
Meski masih menjadi negara berkembang, terutama dalam hal ekonomi, Indonesia ternyata memiliki sesuatu yang unik. Sebab, menurut data yang dihimpun Charities Aid Foundation pada 2021 dan 2022, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara paling dermawan di dunia.
“Tahun 2021 dan 2022 angkanya kurang lebih konsisten, 60% pengguna sangat ingin memiliki fitur-fitur yang bisa membantu berbuat kebaikan,” kata Ketua Unit Usaha Syariah Bank Jago Syariah Waasi Sumintardja pada acara Launching Charity Jago di Menara BTPN Jakarta.
Baca juga:
Praktis, inilah 5 website yang direkomendasikan untuk membayar zakat fitrah secara online

Lebih lanjut Waasi menambahkan, hadirnya program Jago Syariah berdasarkan fakta penelitian, diketahui 8 dari 10 masyarakat Indonesia rutin berdonasi setiap tahun.
Namun, menurutnya, masyarakat seringkali terhalang untuk melakukan kegiatan mulia ini karena belum adanya layanan distribusi zakat atau sedekah yang mudah, terpercaya, dan transparan.
Oleh karena itu, program Jago Amal bekerjasama dengan tiga amil zakat resmi, terverifikasi dan terpercaya yaitu BAZNAS, Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat. “Ngomong-ngomong, kami mendapat semacam rejeki dengan cara itu ya bisa bekerja langsung dengan tiga lembaga zakat terpercaya,” lanjut Waasi.
Waasi juga mengatakan, pascapandemi banyak masyarakat yang mulai mengalihkan aktivitasnya ke platform digital karena dianggap lebih mudah dan cepat, termasuk melakukan kegiatan zakat atau sedekah.
Rizaludin Kurniawan, Kepala Penghimpunan BAZNAS dan General Manager Penghimpunan ZIS, Dompet Dhuafa Ahmad Faqih Syarafaddin mengamini pernyataan tersebut. Baik Rizaludin maupun Ahmad Faqih menjelaskan bagaimana meningkatnya demografi masyarakat yang memilih membayar zakat atau infak melalui platform digital sejak pandemi.
Baca juga:
Pembiayaan Rumah Syariah dan Digital Menjadi Solusi Masyarakat untuk Memiliki Rumah

Menurut data yang dihimpun BAZNAS pada 2016, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah melalui platform digital hanya mencapai Rp 0,49 miliar. Sedangkan pada tahun 2022, angka tersebut akan meroket hingga mencapai Rp 158 miliar.
“Saya berharap kerjasama ini dapat menjadi kemudahan pelayanan bagi para donatur, masyarakat Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan yang memang ingin berbuat kebaikan, khususnya di bulan Ramadhan ini,” ujar Ahmad Faqih.
Jago Amal hadir dengan beberapa fitur yang memudahkan pengguna untuk berdonasi, baik berupa zakat, infaq maupun sedekah. Diantaranya adalah fitur saku yang dapat membantu pelanggan untuk memisahkan uang tunai ke berbagai stasiun sesuai kebutuhan dan keinginan mereka.
Ada pula fitur yang memungkinkan nasabah membayar donasi atas nama orang lain, baik kerabat maupun keluarga dekat. Namun, Jago Amal tetap memiliki kekurangan. Karena belum adanya fitur kalkulator zakat yang dapat memudahkan nasabah menghitung nilai nominal zakat yang harus dikeluarkan. (dll.)
Baca juga:
Platform digital menghadirkan pengalaman perbankan yang lebih efektif