KabarOto.com (untuk minggu ini) – Ban merupakan komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Ban berfungsi sebagai penopang beban sepeda motor saat berkendara, selain untuk menunjang stabilitas dan grip saat pengereman.
Selain itu, ban juga menjadi faktor penting yang berperan penting dalam kenyamanan berkendara. Kepala Sub-Department Technical Services PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ade Rohman menjelaskan: Karena pentingnya komponen ini, maka para pengemudi harus selalu menjaga dan merawatnya.
Selain itu, ban merupakan komponen yang paling cepat diganti atau bergerak paling cepat dibandingkan komponen lainnya. “Perawatan ban tidak hanya membersihkan atau menghindari benda tajam seperti paku atau jalan rusak, tetapi juga memperhatikan tekanan angin sesuai anjuran pabrikan,” ujar Ade.
Ban kempes
Jika tekanan ban tidak mencukupi atau tidak sesuai dengan anjuran pabrikan, maka ada kemungkinan terjadi kebocoran bahkan dampak terburuknya adalah pecahnya ban.
Ini karena defleksi angin yang berlebihan atau perluasan dinding ban.
Untuk pemakaian ukuran, tipe dan minat ban sesuai rekomendasi pabrikan.
Baca juga: Usia Ban Mobil dan Motor Hingga 10 Tahun, Ini Penjelasannya
Keausan ban di bagian tengah
Jika sepeda pengendara hanya aus di bagian tengah, maka ini merupakan indikasi ban kurang angin.
Ban Benjol
Terkadang muncul tonjolan di berbagai bagian yang merupakan indikasi ban kurang angin.
Bisa juga berarti kualitas ban dengan material yang buruk atau ban yang didaur ulang dari ban bekas seperti ban vulkanisir.
ban licin
Jika anda menjumpai jalan yang licin, seperti saat hujan atau jalan penuh kerikil, jika ban terlalu kempes, hal ini menyebabkan sepeda motor sering selip dan kurang stabil, karena permukaan ban yang menempel pada permukaan jalan tidak rata. lebih sedikit sehingga daya tariknya lebih sedikit.
Jika tekanan angin kurang
Biasanya terjadi karena berbagai masalah seperti kebocoran ringan karena usia, atau ban tubeless yang terkena tiang.
Meski masih bisa digunakan untuk berkendara, otomatis seiring berjalannya waktu, tekanan udara di dalam ban semakin berkurang. Dan jika tidak diperiksa, maka akan menimbulkan beberapa efek negatif.
Baca Juga: Motor Ini Tawarkan Ban Bekas Seharga Rp 100.000
ban retak
Kondisi ban yang retak di bagian samping merupakan indikasi jika ban bekas kurang tekanan udara. Seiring waktu, retakan ini menyebabkan ban robek dan menjadi tidak dapat digunakan.
Ban yang aus atau botak di bagian samping
Indikasi ban sepeda motor kurang angin adalah penyebab ban menjadi botak di bagian samping hanya karena tekanan tidak merata.
kurva keras
Efek yang sering terjadi saat tekanan ban rendah adalah setir terasa berat saat berbelok atau bermanuver.
Hal ini dikarenakan permukaan ban yang lebih melekat pada permukaan jalan, serta beban yang berlebihan pada sepeda motor saat berkendara sehingga menyulitkan pengendalian sepeda motor.
Konsumsi bahan bakar lebih boros
Minimnya tekanan angin pada ban juga bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, karena performa mesin yang menerima beban berlebih.
Kerusakan yang terjadi akibat kurang tekanan bukan hanya pada ban, namun berpotensi merusak komponen lain seperti pelek dan suspensi depan dan belakang.