Akan Ketemu Karyawan Twitter, Elon Musk Belum Sepakat dengan Pemegang Saham

CEO Tesla, Elon Musk dijadwalkan bertemu dengan para karyawan Twitter untuk pertama kali pada Kamis (16/6) waktu setempat. Pengumuman itu disampaikan Twitter pada Selasa (14/6).

Mengutip AP, pengumuman pertemuan itu dilakukan oleh CEO Twitter, Parag Agrawal dalam email untuk semua karyawan. Dalam emailnya, Parag menggaransi bahwa karyawan bisa mengirim pertanyaan dalam pertemuan itu.

Elon Musk sejatinya belum mencapai kata sepakat dengan para pemegang saham Twitter. Meskipun, ia sudah setuju untuk membeli perusahaan media sosial itu di angka US$ 44 miliar atau Rp638,5 triliun.

Namun dalam perjalanannya, Musk kerap melontarkan omongan yang bikin telinga para petinggi Twitter panas. Salah satunya adalah soal akun bot.

Ia bahkan mengancam untuk membatalkan kesepakatan soal harga jika Twitter tak membuka data sebenarnya soal akun bot.

Sebelumnya, Twitter telah lama melaporkan bahwa sekitar 5 persen penggunanya adalah bot. Namun, setelah perusahaan dan Musk mencapai kesepakatan pembelian pada April, ia telah berulang kali mempertanyakan jumlah bot dan meminta data untuk melakukan verifikasi sendiri.

Baca juga:  Twitter Memberi DM pada Aplikasi Android Tampilan yang Lebih Modern

Nasib Karyawan
Lebih lanjut, nasib karyawan Twitter juga kabarnya berada di ujung tanduk. Pasalnya, ada kemungkinan Musk akan memindahkan perusahaan ke Texas.

Mengutip dari CNN Business,Selasa (26/4/2022) para karyawan pun sempat menanyakan nasib mereka kepada Parag Agrawal dan Ketua Dewan Bret Taylor.

Mereka mengajukan pertanyaan mulai dari apa arti kesepakatan itu untuk kompensasi mereka, bagaimana perubahan yang diusulkan Elon Musk untuk platform tersebut, hingga pembatasan konten.

Agrawal sendiri kemudian mengatakan kepada para karyawan untuk tidak mengharapkan perubahan besar sebelum kata sepakat terjadi. Dia juga mengatakan Twitter belum akan mem-PHK karyawannya sekaligus tetap mempertahankan kebijakan Work From Home (WFH) hingga kesepakatan itu terjadi.

Berperkara
Di sisi lain, Musk diketahui sedang terlibat perseteruan dengan Komisi Sekuritas dan Perdagangan AS, (SEC). Perseteruan itu seputar cuitan Musk pada 2018.

SEC menuding Musk menipu para investor saat menulis telah mengamankan dana untuk membuat perusahaanya, Tesla menjadi privat. Padahal, Musk tidak pernah membeberkan jumlah dana yang dimiliki.

Baca juga:  Karakter Twit di Twitter Akan Ditambah jadi 4000 oleh Elon Musk

Musk pun sebetulnya sudah sepakat dengan SEC terkait tudingan itu. Ia kemudian mundur sebagai direktur Tesla, namun tetap menjabat sebagai CEO.

Ia dan Tesla lalu sepakat untuk membayar denda masing-masing sebesar US$20 juta atau Rp294 miliar (kurs Rp14.723). Akan tetapi belakangan, Musk justru ingin keluar dari kesepakatan itu.

Miliarder berusia 50 tahun itu mengklaim berada dalam keadaan terpaksa menyetujui denda dan hukuman tersebut. Mengutip Engadget, Musk saat ini telah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.

Gugatan itu telah didaftarkan di Pengadilan Banding di Manhattan. Musk berargumen atas nama kebebasan berbicara dan menyebut SEC telah melanggar hak konstitusionalnya.