Terperosok di Jembatan Rapuh, Ibu dan Anak di Pangandaran Hanyut dan Meninggal

SEPUTARPANGANDARAN.COM – Ibu dan anaknya yang hendak pulang, usai melaksanakan sholat tarawih, terperosok di jembatan yang rapuh dan hanyut terbawa arus hingga meninggal dunia.

Diketahui korban bernama Siti Wasitoh (35) dan anaknya Maya Mutiara (11) warga RT 4/RW 7 Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.

Dari informasi warga bahwa ibu dan anak tersebut tenggelam di Solok Jero, Nusakambangan Kabupaten, Cilacap ketika pulang dari Mushola dan jatuh sewaktu menyebrang jembatan yang sudah rapuh.

Bah Gareng warga setempat, membenarkan dengan kejadian tersebut dan saat ini jenazah akan dimakamkan.

Menurut Abah Gareng, peristiwa itu diketahui oleh salah satu Ustadz yang melihat kondisi jembatan sudah patah, sedangkan tersiar kabar Wasitoh dan anaknya belum pulang ke rumah usai semalam mengikuti sholat tarawih.

SelanjutnyaDia bergegas memberi tahu suaminya, agar melakukan pencarian karena khawatir isteri dan anaknya terperosok karena hanya satu lintasan dari rumahnya ke lokasi mushola.

Pasalnya, papan jembatan sudah lama belum diganti dan jarang jarang dilewati.

Baca juga:  Bupati Pangandaran Buka Kejuaraan Tarkam Kemenpora Tahun 2023

“Kemungkinan korban tidak bisa berenang, mereka langsung hanyut dan tenggelam terbawa arus sungai,” ujarnya, di rumah duka, Rabu malam (14/4/2021).

Kepala Desa Pamotan Andi menambahkan, dari informasi yang di dapat bahwa ke dua korban tersebut ditemukan tadi sore sekitar pukul 16:00 WIB, Rabu (14/4)2021) oleh seorang warga di Solok Jero, Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa tengah.

“Korban memang asli orang Pamotan namun memiliki garapan di Solok Jero, jadi kadang berada di sini kadang juga di Solok jero, kalau bahasa sundanya ngahuma,” terangnya.

Malam ini juga tambah Andi, kedua korban, akan dimakamkan di TPU setempat. (Eris Riswana)