SEPUTARPANGANDARAN.COM – Jalan Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran yang merupakan akses jalan bagi warga dan nelayan di Majingklak, terancam putus akibat abrasi yang menggerus bibir Sungai Citanduy. Panjang bibir sungai yang terdampak abrasi itu mencapai ratusan meter.
Kepala Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang Andi Suwandi mengaku, pihaknya sudah melaporkan kondisi sungai saat ini kepada pemerintah daerah.
Bahkan, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata pun telah merespon dan datang untuk meninjau lokasi.
“Kondisi sungai memang sudah sangat memperihatinkan, karena arus sungai terus menggerus bibir sungai hingga panjangnya sekitar 500 meter dengan lebar sekitar 30 meter,” katanya, Rabu (18/3/2020).
Andi menuturkan, pihaknya sangat khawatir lantaran bibir sungai sudah mendekati badan jalan dan hanya tinggal terseisa beberapa meter saja.
“Kalau tidak segera ditangani, akses jalan Majingklak-Kalipucang dan sebaliknya terancam terputus,” tuturnya.
Selain akses jalan, kata Andi, pemukiman warga pun terancam kebanjiran akibat adanya abrasi tersebut.
Saat dihubungi, Pelaksana Teknis OP2 BBWS Citanduy Dedy Dwi Kurniawan menyebutkan, pihaknya akan melakukan study terlebih dahulu selama 6 bulan hingga 1 tahun terkait penanganan abrasi di Sungai Citanduy.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang harus diteliti, struktur tanah dan dasar sungainya seperti apa.
Kemudian, pihaknya akan melaporkan hasil peninjauannya ke pimpinannya.”Di sini kan terpengaruh pasang surut air laut juga,” sebutnya.
Sementara, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, sungai Citanduy merupakan kewenangan BBWS.
Meski demikian, dirinya akan berupaya membantu dan mendorong untuk menangani abrasi di Sungai Citanduy ke Kementerian PUPR di Jakarta.
“Karena sedang ada virus corona, mungkin kami akan menyampaikan lewat surat.”
“Bagusnya sih saya langsung datang ke Kementerian PUPR agar jelas menyampaikannya, tapi nanti kalau isu virus corona sudah aman,” katanya.(*)