SEPUTARPANGANDARAN.COM – Pemerintah Kabupaten Pangandaran tidak sekedar memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi virus corona Covid-19, namun diharapkan juga dapat untuk meningkatkan perekonomian kerakyatan.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, Pemkab Pangandaran bisa saja melakukan distribusi pembagian sembako secara langsung, tanpa melibatkan warung-warung kecil skala mikro.
Namun kata Jeje, justru Pemerintah Kabupaten ingin membantu roda usaha warung kecil, maka sistem pendistribusian dilakukan dengan melalui warung penyalur.
“Ini bukti nyata keberpihakan Pemerintah Kabupaten Pangandaran terhadap pelaku usaha mikro khususnya warung tradisional, sebagai upaya mewujudkan ekonomi kerakyatan. Seperti contoh dari beras mulai dari petani, penggiling padi lalu pengepul sampai ke warung. Sehingga terjadi siklus ekonomi disitu,” ungkap Jeje, Kamis, (23/4/2020).
Jeje menegaskan, sistem pendistribusian sembako Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyerahkan sepenuhnya kepada pola mekanisme pasar.
Kata Jeje, warung penyalur diberi kebebasan untuk melakukan pengadaan Sembako, baik itu secara mandiri (belanja sendiri kebutuhan sembako -red) atau dibantu/bekerjasama dengan warung koordinator.
Kata Jeje, bisa saja pemerintah daerah menunjuk beberapa pengusaha besar untuk memasok kebutuhan sembako. Namun dipastikan yang akan diuntungkan hanya pengusaha besar.
“Kami ingin ekonomi kerakyatan bisa meningkat maka untuk membantu roda usaha warung kecil, maka sistem pendistribusian dilakukan dengan melalui warung penyalur supaya keuntungan nya bisa dirasakan oleh petani, penggilingan padi dan pedagang warung,” tegasnya.
Ditempatkan terpisah anggota DPRD Kab Pangandaran Hamdan Alfarizi mengatakan, bahwa DPRD juga ikut mengawasi pendistribusian sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona Covid-19.
“Supaya bantuan yang diberikan oleh Pemda Pangandaran bisa tepat sasaran dan berjalan dengan lancar,” kata Hamdan. (*)