SEPUTARPANGANDARAN.COM – Pasca penerapan New Normal dan warga Jawa Barat boleh berwisata tanpa rapid test, tempat-tempat wisata di Kabupaten Pangandaran ramai didatangi pengunjung, Minggu, 5 Juli 2020.
Pantai Pangandaran, masih menjadi salah satu lokasi wisata yang paling banyak dipilih warga untuk berwisata di akhir pekan.
Selain menikmati pemandangan alam pantai, tak sedikit pengunjung yang bersantai di taman yang terbentang sepanjang kawasan yang menjadikan wisatawan semakin betah.
“Saya sengaja mengajak anak-anak ke Pantai Pangandaran agar tidak stress karena jenuh lama di rumah. Anak-anak sangat seneng,” kata Agus Wibowo (40), wisatawan dari Bogor.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, juga terpantau melakukan aktivitas rekreasi di Pantai Barat Pangandaran.
Jeje mengatakan kehadirannya sambil melihat sejauh mana aktivitas di objek wisata pasca diperbolehkannya warga Jawa Barat, berwisata tanpa rapid test.
Dalam kurun waktu satu hari dari Sabtu hingga Minggu pagi (4-5/7/2020), jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata di Pangandaran mencapai 15 ribu orang.
“Minggu ini diprediksi bisa mencapai 30 ribu orang pengunjung,” ujar Jeje.
Namun, meski telah dibuka untuk wisatawan, tapi protokol kesehatan wajib dijalankan di setiap objek wisata untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 yang belum hilang.
“Dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Pangandaran tentu menggembirakan semua pihak,” kata Jeje.
Namun ujar Jeje, kekhawatiran tentu ada dengan dibukanya kran wisatawan Jabar tanpa rapid test. “Semoga saja tidak terjadi apa-apa,” harapnya.
Jeje pun menyampaikan hingga saat ini belum ada penambahan kasus positif Covid-19.
Dari 17 orang yang positif, 10 orang dinyatakan sembuh. Sementara yang 7 orang dalam perawatan statusnya Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Saya optimis mereka yang OTG dan dirawat ini bakal segera sembuh, dan alhamdulillah tidak terjadi cluster,” ungkapnya.
Penambahan yang positif ini, kata Jeje merupakan hasil tes swab masal pada 4000 orang dan minggu depan akan dilakukan lagi 1000 tes swab.
Sebenarnya, kata Jeje, kalau sekedar mengejar prestise pemerintah tidak akan mengadakan tes swab masal dan hasilnya akan nol kasus.
“Cukup menunggu orang yang terpapar yang datang ke rumah sakit. Namun kita ingin cari terus agar masyaraakat yang ketahuan positif segera tertangani,” terangnya.***