PANGANDARAN – RSUD Pandega Pangandaran kembali menggelar kegiatan NGOBATAN (Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan) dengan tema “Pentingnya Latihan Fisik untuk Semua Umur.” Acara yang diisi oleh Iwan Kartiwan, FTr, seorang fisioterapis RSUD Pandega, mengupas tuntas manfaat latihan fisik serta cara mengenali dan menangani cedera keseleo yang umum dialami masyarakat.
Dalam paparannya, Iwan menjelaskan keseleo sebagai cedera pada ligamen, jaringan ikat yang menghubungkan tulang ke tulang di sekitar sendi. Cedera ini biasanya terjadi akibat peregangan berlebih atau robekan ligamen yang terjadi pada area yang banyak menahan beban seperti pergelangan kaki, pergelangan tangan, lutut, dan jempol.
“Tanda-tanda keseleo meliputi nyeri pada sendi yang cedera, pembengkakan, memar, keterbatasan gerak, dan pada kasus berat, mungkin terdengar bunyi ‘pop’ saat terjadi robekan ligamen,” jelas Iwan.
Cedera keseleo sering disebabkan oleh gerakan tiba-tiba yang tidak terduga, termasuk berjalan di permukaan tidak rata, mendarat salah posisi setelah melompat, gerakan memutar cepat saat berolahraga, serta terpeleset atau terjatuh.
Untuk penanganan awal, fisioterapis RSUD Pandega merekomendasikan metode RICE, yaitu Rest (istirahat), Ice (kompres es), Compression (balutan perban elastis), dan Elevation (mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung) guna mengurangi pembengkakan dan nyeri. Selain itu, obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit.
Iwan juga menekankan pentingnya membedakan keseleo dengan patah tulang. “Patah tulang biasanya ditandai dengan bunyi keras saat cedera, nyeri yang tajam dan parah, perubahan bentuk yang jelas pada area cedera, serta mati rasa atau kesemutan,” terang Iwan. Jika mengalami gejala tersebut atau rasa nyeri tidak membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter.
Acara NGOBATAN ini diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya latihan fisik yang tepat serta cara menangani cedera dengan benar, sehingga mencegah komplikasi yang lebih serius.





