SEPUTARPANGANDARAN.COM – Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Pangandaran melakukan kerjsama pengkajian minat baca.
Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Kepala Dispusip Kab Pangandaran Tatang S Praja dan Kepala Dispusip Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Jawa Barat Oom Nurohmah yang disaksikan oleh Bunda Literasi Kab Pangandaran Ida Nurlaela Wiradinata di gedung Literasi Pangandaran Creatif Space, Kamis, 23 Juli 2020.
Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Jawa Barat Oom Nurohmah mengatakan, pengkajian minat baca yang dilakukan di 10 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat termasuk Pangandaran dalam merumuskan indeks minat membaca masyarakat dimana pada tahun 2016 Jawa Barat berada diposisi ke 6,28 persen.
“Kita ingin mengetahui gambaran dan kondisi gemar membaca di Jawa Barat saat ini dengan melakukan identifikasi minat baca masyarakat,” ungkap Oom.
Kata Oom, dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ditengah pandemi Covid-19 ini justru perlu adanya dukungan informasi yang informatif dan edukatif terhadap semua warga di Jawa Barat salahsatunya adalah di perpustakaan maupun literasi harus memberikan suatu kontribusi untuk menghadirkan masyarakat melalui keluarga.
“Jadi di rumah itu bukan berarti tanpa berbuat, tetapi kita berkewajiban pemerintah dan masyarakat bagaimana memberikan informasi yang sangat diperlukan dengan secara aman kepada masyarakat, salahsatu melalui virtual, ternyata di Pangandaran juga sudah ada e-book (buku elektronik yang berisikan informasi digital), dan kemasan-kemasan yang bisa dikembangkan secara kreatif sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tidak membosankan dan bisa menyegarkan,” ujarnya.
Oom juga mengatakan, melalui media-media bahwa pembangunan di Pangandaran cukup pesat seperti di bidang pendidikan terutama di perpustakaan, sehingga Pemerintah Provinsi memberikan perhatian ke Pangandaran.
“Belum genap 5 tahun ternyata pembangunan di Pangandaran sangat pesat, terutama dengan adanya bangunan perpustakaan atau pojok baca yang merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah untuk meningkatkan minat baca,” ujarnya.
Dirinya berharap dengan dibangunnya gedung perpustakaan yang presentatif di Kab Pangandaran, minat baca masyarakat bisa meningkat.
“Kemajuan Pangandaran sangat pesat sehingga bisa menjadi contoh untuk daerah lain bahkan nasional dalam meningkatkan minat baca terhadap masyarakat,” pungkasnya.
Sementara Bunda Literasi Kabupaten Pangandaran Ida Nurlaela Wiradinata mengatakan, sebagai Bunda Literasi dirinya sangat mensuport atas kegiatan yang dilakukan oleh Dispusip Pangandaran sehingga terbentuk beberapa komunitas baca seperti Plankton, Pojok baca dan kios di Desa Margasinta dan Cijulang.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kepada pak Bupati Jeje Wiradinata sebagai pemangku kebijakan yang telah mendukung kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan IPM di Kab Pangandaran, serta mendorong untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Kab Pangandaran,” ujar Ida.
Dirinya berharap dengan telah diterapkannya AKB di Kabupaten Pangandaran, gedung-gedung perpustakaan atau pojok baca yang selama Pandemi Covid-19 ini ditutup bisa dibuka kembali.
“Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Sementara Kepala Dispusip Kab Pangandaran Tatang S Praja menambahkan, selain penandatangan kerjasama dengan Dispusip Provinsi Jawa Barat, dalam kegiatan ini juga dilakukan pembinaan terhadap Bunda Literasi tiap kecamatan, beberapa komunitas baca dan akademisi.
“Saat ini Pangandaran juga sudah mendapat menunjukan prestasi untuk Duta Baca ditingkat Jawa Barat,” ujarnya. ***