Belasan Rumah di Pangandaran Rusak Diterjang Angin Kencang

Pangandaran – Hujan disertai angin kencang membuat puluhan rumah di Kecamatan, Padaherang dan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, rusak akibat tertimpa pohon, Rabu (03/02/2021).

Total ada 19 rumah yang rusak, 4 rumah diantaranya rusak parah dan 15 rumah rusak ringan.

Dari 4 rumah yang rusak parah baru terdata 2 rumah, atas nama Kasimin warga Dusun Sindangjaya RT 26/RW 6 Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, dan Aswi warga Dusun Gerewing RT 12/RW 4, Desa Pasirgelis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

Menurut Ketua FK TAGANA Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, sebagian anggota sudah menyebar di lokasi bencana. “Kami pun meluncurkan tim bantuan untuk melakukan evakuasi dengan peralatan lengkap,” terangnya.

“Memang terlihat pohon yang menimpa rumah warga lumayan besar makanya evakuasi pun dilakukan sampai malam hari karena perlu menggunakan mesin potong” ujar Nana saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/3/2021)

Nana pun memaparkan, tingkat kerusakan yang masuk kategori ringan hanya bagian atap rumah (asbes) terbawa angin.

Kata Nana, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya satu orang warga di Mangunjaya mengalami luka ringan, akibat tertimpa genteng yang berjatuhan.

Baca juga:  PDI Perjuangan Targetkan Jeje-Ujang 'Menang Mantap' di Pilkada Pangandaran

“Hanya kerugian matrial lumayan besar, terutama yang 4 rumah di karenakan tertimpa pohon,” jelasnya.

Sementara, ujar Nana, dari pantauan di lapangan banyak pohon yang berada di sekitaran rumah dan itu sangat rentan jika terkena angin kencang.

“Hampir 80 persen di Pangandaran banyak pohon albasia yang ditanam disekitar rumah, dan itu sangat riskan karena akarnya juga tidak kuat menahan terpaan angin kencang,” ucapnya.

Menurutnya, hal itu beresiko apalagi cuaca saat ini ekstrim dengan adanya angin kencang dari arah timur.

“Karena memang sekarang ini musim peralihan ke angin timur dan kita sudah melaporkan ke pihak BPBD dan Dinsos Pangandaran, untuk diproses mengenai bantuan,” pungkasnya. (Eris Riswana)