5 fakta tentang genangan darah
Sejak diluncurkan Februari lalu, ceritanya “Teh Darah” membuat penonton penasaran dengan episode terbaru setiap minggunya.
Dengan plot yang menyimpan misteri dan terus memberikan teror lewat adegan-adegan mistis dan emosional, publik diajak untuk menebak siapa dalang teror yang dialami keluarga Wulan dan Esa.
Memasuki episode terakhir, konflik yang hadir semakin mencekam.
Namun dibalik cerita mistis dan horor yang dihadirkan, ternyata banyak fakta menarik yang terjadi selama proses syuting.
Sang sutradara, Kimo Stamboel, menceritakan faktanya
Mulai dari proses latihan para pemain, suasana shooting yang menyenangkan dan berbagai kesulitan yang dialami.
Simak penjelasannya di bawah ini!
Syuting dengan larva asli
Serial ini biasanya menampilkan belatung dalam berbagai adegan sebagai bentuk horor telung.
Ternyata sang sutradara juga menggunakan cacing asli saat syuting bersama para pemerannya.
Kimo Stamboel bercerita, “Pemain seperti Micah, Deva, dan lainnya berani syuting dengan larva sungguhan. Mereka santai dan ingin berakting melihat langsung ke binatang.”
melibatkan konsultan rohani hadirkan teror sejati
Kimo Stamboel berkolaborasi dengan konsultan rohani untuk menceritakan tentang horor teluh yang sering terjadi di kehidupan nyata, maka serial ini benar-benar menghadirkan kisah horor yang benar-benar terjadi.
“konsultan rohani dia menceritakan pengalamannya tentang teluh, apa yang terjadi dan bagaimana proses itu mempengaruhi orang lain. Kami memasukkan semua itu ke dalam penulisan naskah,” kata Kimo Stamboel.
Pemain menjalani latihan fisik dan bahasa khusus Osing
Banyak adegan fisik yang cukup beringas, seperti para pemainnya Micah Tambayong, Deva Mahenra, DAN Justin Adwinata membuat latihan khusus untuk realisasi adegan fisik.
Lebih-lebih lagi, Kimo Stamboel Diungkapkan juga bahwa para pemeran juga melakukan latihan dialog khusus dalam bahasa Osing, untuk memperkuat sisi otentik dari memerankan adegan-adegan berlatar Banyuwangi pada tahun 1998.
Membawa cerita horor dan teluh, tapi suasana syutingnya selalu menyenangkan
Cerita yang dihadirkan dalam “Tuhblood” membuat seri ini terasa seram, berat dan sangat serius.
Ketika, Kimo Stamboel mengaku suasana syuting sangat terasa menyenangkan, seru dan penuh canda tawa di lokasi syuting.
Namun, begitu syuting dimulai, para pemain dan kru dapat kembali serius dan fokus pada peran mereka masing-masing.
Adegan favorit dan tersulit Kimo Stamboel
Sutradara mengungkapkan adegan paling favorit dan sulit dari serial 10 episode ini.
Dia menjelaskan, “Adegan favorit saya adalah saat keluarga Wulan makan malam bersama, karena memperlihatkan kehangatan keluarga dengan indah dan natural. Sementara itu, bagian tersulit adalah saat adegan di jembatan kecil. Kami harus syuting tengah malam sebelum matahari terbit, dengan banyak perlengkapan dan peralatan berat yang kami bawa untuk syuting, dan jembatannya juga sangat kecil sehingga selama syuting itu mengkhawatirkan. Tapi untungnya semuanya berjalan lancar.”
Baca Juga: Pemeran Utama Serial “Teluh Darat” Mikha Tambayong dan Deva Mahenra Hadiri Opening Ceremony Busan International Film Festival 2022
Tonton “Teh Blood” dan serial seru lainnya hanya di Disney+ Hotstar.
“Teluh Darat” melengkapi sederet konten lokal berkualitas seperti “Susah Isyarat The Series”, “Virgin The Series”, “Wedding Agreement The Series”, “The Lost In Love” dan “Keluarga Cemara The Series” di Disney+ Hotstar pada 2023 mendatang. Nantikan juga banyak konten lokal berkualitas yang segera hadir di Disney+ Hotstar seperti “Mendua”, “Jurnal Risa The Series”, dan “Tira”.