Pangandaran – Pelaksanaan vaksinasi kepada kalangan remaja terus digencarakan seiring pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Pangandaran. Salah satu strategi yang digunakan untuk menyasar kalangan remaja adalah dengan melaksanakan vaksinasi di sekolah.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi ke kalangan remaja dilakukan sejak Juli 2021. Saat ini, sudah lebih dari 38 persen remaja di daerah itu menjalani vaksinasi dosis pertama.
“Sasaran remaja itu ada sekitar 39 ribu. Capaian kita hingga kemarin, sudah sekitar 15 ribu untuk dosis pertama dan sekitar 5.000 untuk dosis kedua,” kata dia, Jumat (27/8).
Ia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, khususnya sekolah, untuk menyasar kalangan remaja untuk vaksinasi. Pasalnya, pelaksanan vaksinasi kepada kalangan remaja umumnya dilakukan di sekolah.
“Jadi tim vaksinator dari puskesmas datang ke sekolah untuk mendata sasaran, kemudian dijadwal pelaksanaan vaksinasinya,” kata dia.
Selain menggandeng pihak sekolah, pihaknya juga menggandeng sejumlah organisasi penggerak untuk mempromosikan pentingnya vaksinasi untuk remaja. Alhasil, capaian di Kabupaten Pangandaran terbilang tinggi.
Yadi menyebutkan, Kabupaten Pangandaran menjadi daerah dengan capaian vaksinasi kepada kalangan remaja tertinggi di Jawa Barat (Jabar). “Kita ada di urutan pertama untuk capaian kalangan remaja sampai 21 Agustus,” ujar dia.
Ia menambahkan, antusias para remaja untuk menjalani vaksinasi juga cukup tinggi. Menurut dia, sejauh ini tak ada kendala berarti dalam pelaksanaan vaksinasi kepada remaja di Kabupaten Pangandaran.
“Responnya bagus. Mengajak siswa siswi juga mudah. Terbukti dengan capaian kita yang tinggi,” kata dia.
Yadi menjelaskan, saat ini vaksin yang digunakan untuk vaksinasi remaja hanyalah Sinovac. Sebab, baru jenis Sinovac yang direkomendasikan pemerintah pusat untuk disuntikkan ke remaja.
Ia menambahkan, sementara ini fokus pelaksanaan vaksinasi kepada remaja masih ke kalangan siswa SMP dan SMA sederajat. “Untuk SD belum menjadi prioritas,” kata dia.