PANGANDARAN – Produksi sampah di objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran meningkat drastis bahkan overload alias elebihi kapasitas, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang datang berwisata saat libur lebaran 2025.
Bupati Pangandaran Citra Pitriyami menanggapi persoalan sampah yang menumpuk di beberapa lokasi di objek wisata Pantai Pangandaran hingga viral di media sosial.
Ia mengatakan, peningkatan volume sampah di objek wisata sudah menjadi hal yang biasa terjadi setiap musim libur panjang, seperti libur Idulfitri atau Lebaran tahun ini, produksi sampah meningkat.
“Produksi sampah wisata bisa mencapai 300 ton per hari. Kalau hari-hari biasa, produksi sampah paling mencapai 70 ton per hari. Tapi sekarang bisa mencapai 300 ton per harinya,” kata Citra, Minggu 6 April 2025.
Kendati demikian, ia pun menyadari di setiap libur panjang pasti terjadi peningkatan produksi sampah, khususnya di objek wisata dan hal tersebut menjadi bahan evaluasi ke depannya. “Karena yang menjadi ramai itu kan soal sampah, sampai viral di media sosial,” ujarnya.
Ia menjelaskan, petugas kebersihan tidak bisa mengangkut sampah dalam kondisi di jalan jalur pantai sedang macet oleh kendaraan, sehingga armada pengangkut sampah kesulitan untuk masuk ke kawasan objek wisata.
“Dengan jumlah petugas dan sarana prasarana yang biasa hanya mengangkut 70 ton sampah per hari, harus menangani sampah yang mencapai 300 ton per hari. Ya tidak seimbang lah, maka harus ada penambahan petugas maupun sarana dan prasarananya,” ucap Citra.
Dengan adanya libur Lebaran tahun ini, ia bisa menghitung berapa jumlah petugas kebersihan dan armada yang harus dikerahkan untuk menangani sampah ketika mengalami peningkatan. “Dengan libur lebaran tahun ini, saya jadi tahu dan menjadi bahan evaluasi,” ujarnya.
Citra juga akan menyampaikan beberapa hal kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat menghadiri undangannya minggu besok di Bandung, termasuk soal penanganan sampah untuk di objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“Pokoknya soal bak sampah, kontainer dan alat untuk pengolahan sampah yang akan kami diskusikan dengan pak Gubernur nanti,” ujar Citra.
Bahkan, dirinya menginginkan di tiap-tiap desa terdapat satu kontainer sampah, dan 20 kontainer untuk ditempatkan di pesisir pantai, termasuk 20 armada pengangkut sampah.***
