“We Have a Ghost” adalah film komedi horor terbaru dari sutradara Christopher Landon. Sutradara ahli horor ini terkenal dengan filmnya “Happy Death Day” (2017) dan “Freaky” (2020). Asli Netflix ini dibintangi oleh David Harbour (Stranger Things), Jahi Di’Allo Winston, Anthony Mackie, Jennifer Coolidge, Tig Notaro, dan Isabella Russo.
Kevin dan keluarganya pindah ke rumah baru yang terlihat kumuh namun murah untuk memulai hidup baru. Kevin tampaknya tidak senang dengan tempat tinggal barunya sampai dia bertemu Ernest, hantu laki-laki di loteng rumah. Persahabatan tumbuh di antara mereka, sementara ayah Kevin memanfaatkan situasi Ernest.
Seperti film-film Landon sebelumnya, “We Have a Ghost” masih memiliki sisi komedi dengan protagonis remaja yang berpetualang bersama teman-temannya. Namun jika dua film sebelumnya cenderung jatuh ke dalam pedang DAN jeritan remaja“We Have a Ghost” merupakan film yang paling berbeda dari film-film Landon sebelumnya.
Horor Komedi Casper Fusion dengan ET
“Happy Death Day” terinspirasi oleh “Groundhog Day” (1993), sedangkan “Freaky” mencampurkan “Freaky Friday” (2003) dengan “Friday the 13th” (1980). Christopher Landon kembali mengambil inspirasi dari film klasik, “We Have a Ghost” akan mengingatkan kita pada film tersebut hidup “Casper” (1995) dan plot persahabatan alien dengan seorang anak manusia, ET
Kevin mengakui bahwa hidupnya lebih buruk dari penampilan Ernest. Setelah mencoba berkomunikasi karena kesendirian dan keingintahuan, Kevin menemukan bahwa Ernest bukanlah hantu yang menakutkan atau berbahaya.
Kevin sebagai protagonis remaja yang memiliki pukulan bagus juga lebih peduli untuk membantu Ernest “menyeberang”. Namun, keadaan menjadi rumit ketika ayah dan kakak Kevin mengeksploitasi Ernest sebagai konten media sosial. Dua tujuan yang kontras ini akan menjadi kendaraan utama plot. Ada juga adegan bergaya “Ghostbusters” di antaranya, saat penyelidik paranormal Leslie Monroe berambisi untuk menangkap Ernest. Namun, plot ini terkesan sangat aneh, hanya dijadikan alasan untuk adegan kejar-kejaran yang mendebarkan.
Persahabatan Kevin dan Ernest yang menghasilkan chemistry mereka
Terlepas dari plot dan banyak referensi ke film klasik, “We Have a Ghost” memiliki beberapa bagian yang menyenangkan. Salah satunya adalah persahabatan antara Kevin dan Ernest. Jahi Di’Allo Winston sebagai protagonis mampu tampil serius sekaligus lucu. Berbagai ekspresi mereka sangat lucu dan berkesan. Menarik ketika Winston dan David Harbour bisa membangun bahan kimia dengan karakterisasi Ernest yang tidak bisa berbicara.
Kevin hanya bisa mengajukan pertanyaan dengan jawaban ‘ya’ dan ‘tidak’. Ernest hanya bisa mengekspresikan dirinya dengan gerak tubuh, sentuhan, dan ekspresi wajah. Persahabatan kedua karakter tersebut berhasil meyakinkan publik, berkat penampilan kedua aktor tersebut. Bersama dengan kehadiran Joy Yoshino yang menjadi minat cinta serta mendukung Kevin dalam memenuhi misinya sendiri untuk membantu Ernest.
Selain kisah persahabatan Kevin dan Ernest, ada juga hubungan ayah-anak yang mengisi naskah “We Have a Ghost”. Meski hanya dihadirkan sebagai selingan, konflik dan penyelesaiannya tetap bisa ditemukan. Cukup menggetarkan hati Kevin sebagai pemeran utama.
Film horor keluarga yang menyenangkan dengan akhir yang menyentuh
“We Have a Ghost” memiliki plot yang sangat sederhana, seperti plot ET, hanya hantu yang berusaha diselamatkan, dan itu diatur di era modern media sosial. Bagian pertama bisa sedikit membosankan, bagian kedua cukup seru, meski semua misteri mulai bisa ditebak. Namun bagian ketiga akan menjadi momen yang mengharukan dan menyentuh hati penonton. Ini bisa tercapai karena setidaknya persahabatan Kevin dan Ernest dimainkan dengan benar. Penokohan Ernest sebagai hantu yang tersesat dan terperangkap juga cukup membangkitkan simpati terhadap karakternya.
“We Have a Ghost” adalah film keluarga karya Christopher Landon. Tidak mengandung kekerasan berlebihan, tidak sadis dan tidak ada adegan dewasa seperti dua film sebelumnya. Perkembangan plotnya juga kronologis dan enak ditonton, materi komiknya juga ringan.
Meski kalah di dua film pertama, Landon tetap berhasil mempertahankan ciri khasnya dalam pembuatan film. Ini masih layak untuk ditonton dan tidak gagal total. Bagi mereka yang mencari pertunjukan bersama keluarga di rumah, “We have a Ghost” benar-benar berhasil, ini adalah pertunjukan komedi horor yang mengasyikkan.