Pangandaran – Dulu ada tradisi berburu Buah Harendong dan Cecenet dikalangan anak-anak di Kabupaten Pangandaran. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi ini kini telah hilang.
Biasanya, berburu buah Harendong dan Cecenet dilakukan anak-anak kampung sebagai salah satu kegiatan bermain saat mengisi kekosongan waktu sepulang sekolah.
“Anak jaman sekarang mungkin tidak tahu buah Harendong dan Cecenet karena waktu mereka dihabiskan dengan bermain game dan nonton Tv,” kata Uwen (65) petani di Pangandaran.
Orang tua dulu saat menggarap kebun biasanya mengajak anaknya dan secara tidak langsung memperkenalkan berbagai tumbuhan yang hidup di kebun.
“Secara tidak langsung, orang tua mengajarkan mana tumbuhan yang bisa dimakan dan tidak beracun,” terangnya.
Menurut Uwen, jenis jajanan tidak beragam seperti saat ini. Maka makanan apapun yang ditemui di kebun sangat enak dinikmati.
“Buah Harendong dan buah Cecenet biasa menjadi cemilan baik oleh anak-anak dan orang tua saat berada di kebun,” tambahnya.
Makan Buah harendong menjadi keunikan tersendiri selain memiliki rasa yang khas dan lidah bisa berubah menjadi warna biru kehitam-hitaman.
Berbeda dengan buah cecenet yang relatif memiliki rasa yang manis jika buahnya sudah matang.
Aki Uwen menjelaskan, tumbuhan Harendong dan Cecenet selain buahnya bisa dikonsumsi daunnya biasa dijadikan sebagai jamu herbal.
“Daun Harendong bisa untuk dijadikan coel sambal, sedangkan tangkai dan daun cecenet juga bisa direbus untuk jamu tradisional,” terang dia.***