SEPUTARPANGANDARAN.COM, Jakarta – Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan siang tadi melanjutkan kampanyenya di dalam Provinsi Riau. Sebelumnya, pada Hari Sabtu pagi tadi, Anies berkampanye di area Aceh.
Anies tiba di tempat Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim pada pukul 14.50 WIB. Ia mengungkapkan kedatangannya ke Riau sudah ada beberapa kali ini. Menurut Anies, kedatangannya ke Bumi Lancang Kuning lantaran gelombang inovasi makin besar dalam wilayah ini.
“Gelombang inovasi yang mana cukup besar, kami akan menemui publik yang digunakan sudah ada berkumpul dalam sana” katanya pada waktu ditemui, Sabtu, 27 Januari 2024.
Adapun kegiatan kampanye Anies berlangsung pada Dumai, Daerah Bengkalis, tepatnya dalam Taman Bukit Gelanggang Daerah Perkotaan Dumai.
Di ketahui dalam sana para simpatisan dan juga volunteer berjumlah kurang lebih banyak 25. 000 orang telah mengantisipasi kedatangan Anies. Di sana Anies akan menyampaikan pidato politiknya.
Salah satu pemicu dukungan besar di area Riau berhadapan dengan pencapresan Anies, juga disokong oleh Ustaz Abdul Somad (UAS). Mantan Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Riau yang disebutkan mendeklarasikan dukungan terbukanya untuk Anies. Adapun kampanye terbuka kali ini, Anies tak dengan dengan UAS.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyerukan semangat inovasi pada waktu berorasi pada kampanye akbar di area hadapan warga Aceh, untuk mewujudkan Indonesia yang dimaksud adil kemudian makmur untuk semua.
Anies menyambut baik antusias publik Tanah Rencong itu yang dimaksud hadir pada kampanye akbar berlangsung di area pelantaran Stadion H Dimurthala Banda Aceh. Bahkan dirinya enggan beranjak lebih banyak dulu, sebelum acara selesai.
“Bagi kami, ini menandakan semangat publik Aceh menyambut pesan-pesan perubahan,” kata Anies untuk awak media usai kampanye akbar di area Banda Aceh, Sabtu.
Anies menilai ketika ini rakyat Indonesia merasakan beban biaya hidup yang digunakan meningkat, hingga lapangan pekerjaan yang tersebut sulit.
Khusus dalam Aceh, kata dia, wilayah dengan kekayaan alam yang tersebut luar biasa. Begitu juga suntikan dana otonomi khusus (otsus) yang besar, tetapi justru Aceh masih termasuk pada salah satu provinsi dengan nomor kemiskinan paling tinggi pada Sumatera.
“Kami berencana mengkoreksi itu semua. Kebutuhan pokok yang dimaksud terjangkau, lalu pembangunan ekonomi meningkat yang tersebut berorientasi pada padat karya bukanlah pembangunan ekonomi pada padat modal saja,” ujarnya.
Pilihan Editor: PKS Minta Pelaku Kekerasan lalu Pengancaman Calegnya Dapil Aceh Diproses Hukum
Sumber : tempo