Serukan Tolak PPKM, Pemilik Akun facebook Ini Diciduk Polisi

Polisi menangkap seorang pemilik akun Facebook bernama Muhammad Irfan yang menyebarkan ajakan untuk melakukan unjuk rasa menolak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

“Satreskrim Polres Brebes, ungkap kasus dugaan tindak pidana setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan dan atau barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah,” kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi, Rabu (21/7).

Iqbal mengatakan tersangka ditangkap pada Selasa (20/7) sekitar pukul 00.30 WIB.

Awalnya, kata Iqbal, polisi mengamankan dua orang saksi yang diduga hendak mengikuti kegiatan unjuk rasa tersebut pada Minggu (18/7).

Dua orang tersebut kedapatan hendak mengikuti aksi saat melintas di pos penyekatan Simpang 3 Exit Tol Brebes Barat.

“Setelah dilakukan interogasi, dia menerangkan akan mengikuti seruan Brebes bergerak aksi tolak PPKM di alun-alun Brebes,” jelasnya.

Mereka berencana untuk mengikuti aksi setelah melihat unggahan di grup Facebook ‘Losari Dalam Berita’ yang diposting oleh akun facebook Pitung Art.

Adapun selebaran digital yang dibagikan itu bertajuk ‘Brebes Bergerak, Seruan Aksi Tolak PPKM’. Kegiatan rencananya akan dilakukan pada Minggu (18/7) pukul 10.00 WIB di depan Gedung Balaikota.

Baca juga:  Kepatuhan Warga Pangandaran Terhadap PPKM Darurat Perlu Ditingkatkan

Pengajak kegiatan tersebut menambahkan tagar #BREBESBERGERAK, #TOLAKPPKM, dan #PPKMMENYUSAHKANRAYAT dalam selebaran yang dibagikan.

Polisi pun melakukan pengembangan dan mencari keberadaan pengunggah ajakan tersebut. Setelah itu, dilakukan penangkapan terhadap tersangka.

“Modus operandi, menyerukan untuk berkerumun atau berkumpul,” jelasnya.

Dalam perkara ini, polisi akan menindaklanjuti dengan melengkapi berkas perkara dan mengirimkannya ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Tersangka dijerat Pasal 93 Jo Pasal 9 UU RI No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan/atau Pasal 14 UU RI No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular.