Merah Putih. dengan – PT PLN (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Indonesia dengan kapasitas maksimal 561 kilowatt (kWp) di kawasan Tambak Lorok, Kota Semarang, yang akan menambah bauran energi baru terbarukan (EBT).
PLTS terapung yang dioperasikan oleh anak perusahaan PLN PLN Indonesia Power (PLN IP) ini merupakan bagian dari pembangunan PLTS dengan total 920 kWp di berbagai gedung PLN IP Semarang Unit Pembangkit Listrik (PGU) Gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU). kompleks.
Baca juga:
PLN melakukan mudik gratis tahun 2023, berikut persyaratan dan dokumen yang harus dilengkapi
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pembangunan PLTS terapung ini merupakan bentuk komitmen PLN kepada anak perusahaannya dalam upaya mendorong program transisi energi, mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai nol emisi bersih (NZE) 2060.
“Dalam upaya menuju NZE 2060, PLN telah mengambil beberapa inisiatif, misalnya tidak lagi mengambil kontrak baru untuk pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara. PLN justru mulai membangun pembangkit berbasis EBT. Strategi besarnya adalah berganti tempatdari pembangkit berbasis fosil menjadi pembangkit EBT,” kata Darmawan.
Senada dengan Darmawan, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, pembangunan PLTS tersebut merupakan komitmen PLN IP dan anak usahanya, PT Indo Energi Hijau, dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia.
Pembangunan PLTS tersebut juga merupakan bagian dari upaya optimalisasi lahan potensial yang terintegrasi ke dalam pembangkitan energi terbarukan.
“PLTS terapung ini dibangun di atas kolam air seluas 1 hektar dengan waktu pembangunan 8 bulan. Pada tahun pertama, PLTS ini akan menghasilkan listrik ramah lingkungan sebesar 1,4 juta kWh per tahun dan akan berkontribusi dalam pengurangan emisi CO2 hingga 1.304 ton/tahun,” ujar Edwin.
PLN, kata Edwin, memiliki program inisiatif transisi energi yang mengkonsolidasikan dukungan dari berbagai pihak, baik badan usaha maupun lembaga pendanaan yang didukung pemerintah untuk mencapai NZE 2060.
“Ini merupakan salah satu bentuk inovasi yang kami lakukan untuk mendukung penyediaan energi bersih Indonesia dan mencapai NZE pada tahun 2060,” ujar Edwin.
Baca juga:
Sebanyak 2.148 pegawai PLN Jakarta bersiaga menjaga pasokan listrik selama bulan puasa