MerahPutih.com – Polisi menetapkan Mario Dandy Satrio, anak seorang inspektur, sebagai tersangka kasus dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap David, anak manajer GP Ansor.
Ketua GP Ansor DKI Jakarta M Ainul Yaqin mengatakan Mario Dandy Satrio adalah anak dari Rafael Alun Trisambodo, Kepala Bagian Umum Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II.
Baca juga:
Kementerian Keuangan menanggapi gaya hidup mewah anak-anak inspektur
Saat hendak melecehkan David di kawasan Pesanggrahan Jakarta Selatan, Senin (20/2), Mario Dandy Satrio mengendarai Jeep Rubicon.
Berdasarkan data elhkpn.kpk.go.id yang dilihat di merahputih.com, Selasa (22/2), Rafael terakhir kali melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 17 Februari 2022.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rafael tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar Rp56.104.350.289 atau sekitar Rp56,1 miliar.
Harta kekayaan Rafael terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak. Untuk real estate, Rafael memiliki 11 bidang tanah dengan berbagai ukuran yang tersebar di Sleman, Manado, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Total nilai belasan tanah Raphael ditaksir mencapai Rp 51,9 miliar.
Baca juga:
Gratifikasi mantan pegawai pajak Wind Prayitno berasal dari Link Net for This Indonesia
Sedangkan untuk barang bergerak, Rafael mengaku memiliki dua mobil. Namun dalam LHKPN, Rafael tidak mencantumkan mobil Rubicon yang dibawa anaknya itu.
Di LHKPN, Rafael mengaku memiliki sedan Toyota Camry seharga Rp. 125 juta dan Toyota Kijang seharga Rp. 300 juta.
Rafael juga memiliki barang bergerak lainnya senilai Rp. 420 juta, kas dan setara kas senilai Rp. 1,3 miliar dan aset lainnya senilai Rp. 419 juta. Di LHKPN, Rafael mengaku tidak memiliki utang.
Asetnya hampir setara dan sedikit di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memiliki aset sekitar Rp. 58 miliar. Bahkan, Sri Mulyani juga pernah menjadi pegawai Bank Dunia. (Lb)
Baca juga:
Mantan suap pajak berharap membebaskannya dari 3 tahun penjara
