MerahPutih.com – TNI mengirimkan beberapa prajurit dari elit Komando Aksi Cepat (Kopasgat) TNI AU untuk memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) saat dievakuasi dari Sudan untuk dipulangkan ke Indonesia. Sebanyak 15 prajurit TNI dari Kopasgat tergabung dalam Tim Evakuasi WNI di Sudan yang berjumlah 39 orang.
“Kemarin ada jeda kemanusiaan, istilahnya gencatan senjata untuk memberi ruang bagi WNA (WNA di Sudan) untuk dievakuasi. Kemarin ada informasi, saat jeda ada penyerangan lagi, makanya kami kirim tim Kopasgat ke bandara mana itu evakuasi”, kata Panglima TNI. Laksamana TNI Yudo Margono, mengikuti panggilan evakuasi keberangkatan tim evakuasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (24/4).
Baca juga:
Kemlu bersiap mengevakuasi WNI dari Sudan
Meski ada potensi ancaman keamanan selama proses evakuasi, Panglima mengatakan TNI tidak berencana menambah pasukan, terutama bagi prajurit TNI yang saat ini bertugas di pasukan penjaga perdamaian PBB di negara-negara sekitar Sudan.
“Belum. Kami tidak mau mencampuri urusan dalam negeri mereka kecuali mereka benar-benar terancam oleh warga negara Indonesia. Nanti ada perintah baru. Kami juga akan memantau kegiatan (evakuasi) ini,” kata Laksamana Yudo.

Dengan demikian, tim evakuasi WNI yang dikirim TNI ke Sudan tidak hanya terdiri dari pilot dari TNI AU dan Kopasgat, tapi juga dari BAIS TNI, nanti Puspen TNI. Tim evakuasi yang dipimpin Kolonel de Voo Noto Casnoto juga beranggotakan dokter TNI untuk mengantisipasi WNI yang jatuh sakit saat evakuasi.
dilaporkan dari DiantaraTim evakuasi WNI dijadwalkan berangkat ke Sudan Selasa pagi ini (25/4) dengan pesawat Boeing A-7305 tipe 737-400 TNI AU berkapasitas 100 orang dalam sekali penerbangan.
Di Sudan, tim evakuasi fokus mengangkut WNI yang berkumpul di Port Sudan, kota pelabuhan di Sudan timur. Dari sana, mereka akan diangkut ke Jeddah, Arab Saudi.
Baca juga:
Pasukan Elit Angkatan Udara Indonesia berganti nama