Justin Hubner Dipanggil Timnas Belanda U-20, Pentingnya Pembentukan Departemen Diaspora PSSI

Senin, 6 Maret 2023, 09:01 WIB

Justin Hubner tampil perdana bersama timnas U-20 Indonesia pada Jumat malam (11/11/2022) WIB (Foto: Instagram/@justinhubner5)

JAKARTA – Akhir-akhir ini, ada kegemparan tentang calon pemain naturalisasi Justin Hubner, yang dipanggil ke tim U-20 Belanda. Orang kepercayaan PSSI untuk menangani proses naturalisasi, Hamdan Hamedan menjelaskan urgensi pembentukan Departemen Diaspora.

Nama Hubner masuk dalam skuat timnas Belanda U20 pada Kamis 2 Maret 2023. Tim tersebut sedang dipersiapkan untuk laga uji coba melawan Prancis U20 yang akan dimainkan pada 25 Maret 2023.

Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan tentang nasib proses naturalisasi Justin Hubner untuk membela timnas U-20 Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 mendatang. Lebih lanjut, proses naturalisasi Hubner diketahui mandek.

Hamdan sebagai spesialis naturalisasi pemain PSSI pun angkat bicara. Ia mengaku tak heran jika pemain berkualitas dipantau banyak pihak, termasuk KNVB yang menjadi asosiasi sepak bola Belanda.

“Pemain yang bagus pasti akan terus dipantau oleh banyak pihak, apalagi jika pemain tersebut masih menjadi bagian dari suatu negara dan federasinya,” kata Hamdan seperti dikutip dari Instagram pribadinya, @hamdan.hamedan, Senin (3/6/2023). ) ).

Baca juga:  Indra Sjafri Akui Timnas Indonesia U-20 Butuh Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh

Justin Hubner Pamer Bersama Wolves U-21 (Foto: Instagram)

Beberapa waktu lalu, Hamdan sempat merespon program yang dicanangkan Presiden Jenderal (Ketum) PSSI, Erick Thohir, seperti Panitia Adhoc Infrastruktur, Badan Seleksi Nasional (BTN) dan sebagainya.

Hamdan juga menyarankan agar PSSI membentuk Departemen Diaspora untuk memantau dan melakukan penelitian mendalam terhadap pemain keturunan asing.

Dalam pemanggilan Hubner ke timnas U-20 Belanda, Hamdan kembali menegaskan urgensi pembentukan Departemen Diaspora. Agensi ini dianggap dapat mempermudah pekerjaan pelatih sehingga Shin Tae-yong dan rekan-rekannya tidak perlu lelah memantau atau melakukan penelitian terhadap pemain keturunan.

“Mungkin itu relevansi Departemen Diaspora, karena juga akan memudahkan pekerjaan tim teknis, akan sulit untuk dioptimalkan jika para pelatih harus mencari pemain dari diaspora, memilihnya, mengikuti evolusinya dan membangunnya. hubungan”, jelas Hamdan de baru.

“Sedangkan pelatih dan KPI sendiri yakni melatih, mempersiapkan tim dengan sebaik mungkin dan membawa kemenangan bagi Timnas, saya yakin ini bisa sinergis dan bermanfaat”, pungkas Hamdan.

Penerbit : Furqon Al Fauzi

Ikuti berita Sportsstars di berita Google