MerahPutih.com – Seekor kerbau bule peninggalan Keraton Surakarta Hadiningkrat bernama Nyai Pahing melahirkan tepat pada 1 Suro atau Rabu (19/7). Tempat melahirkan di kawasan Alun-alun Kidul, Kompleks Keraton Surakarta.
Pengurus penjaga kerbau Kaukasus, kata Heri, Nyai Pahing melahirkan pada pukul 11.00 WIB. Dengan melahirkan tanpa bantuan tim dokter hewan atau dukun di Keraton Surakarta.
“Kerbau putih Nyai Pahing melahirkan seekor kerbau betina dengan selamat pada pukul 11.00 WIB,” kata Heri, Rabu (19/7).
Baca juga:
Pemilik kerbau keramat lainnya di Palácio Solo meninggal dunia
Dikatakannya, sesuai rencana PB XIII, ada enam ekor kerbau putih dari Kyai Slamet yang akan diusung dalam upacara adat Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta pada Rabu (19/7) dini hari.
“Rencananya ada enam ekor kerbau untuk karnaval, tapi kerbau bule melahirkan agar tidak ikut karnaval. Oleh karena itu, pada malam 1 Suro ini hanya ada lima ekor kerbau yang akan di karnavalkan”, ujarnya.
Baca juga:
Kirab 1 Suro, Keraton Surakarta hanya menggunakan 5 ekor Kerbau Bule Kyai Slamet
Dikatakannya, dalam sejarah Keraton Surakarta baru pertama kali lahir kerbau bule pada 1 Suro.
“Untuk pemberian nama bayi kerbau bule ini baru dilakukan setelah lima hari lahir dan dibarengi dengan acara syukuran,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, tempat berjalan-jalan sambil melihat kerbau bule