Bulan purnama strawberry atau strawberry Supermoon akan mencapai puncaknya hari ini Kamis 24 Juni 2021. Menurut penelitian di Pusat Sains Antariksa Lembaga penerbangan dan Antariksa Nasional /LAPAN, Andi Pangerang Hasanuddin menyampaikan bahwa kehadiran bulan purnama penuh masih menyimpan selisih istilah.
Selain itu, sebagian ilmuwan menyatakan bahwa bulan purnama Juni dalam kategori Supermoon dan bagian lainnya menyatakan fenomena Full Moon.
Fenomena Bulan Purnama Strawberry Juni
Supermoon merupakan fenomena yang terjadi beriringan yakni antara purnama dengan perigee bulan. Maksudnya titik terdekat bulan dengan bumi. Fenomena bulan purnama tidak harus terjadi ketika posisi bulan berada di Perigee.
Perigee pada bulan Juni ini terjadi pada Rabu 23 Juni 2021 pukul 17.03 WIB, dan puncaknya terjadi tanggal 25 Juni 2021 pukul 01.39 WIB.
Hal tersebut berarti selisihnya lebih dari 24 jam dan ada yang mengkategorikan purnama stroberi 24 hingga 25 Juni besok bukan purnama. Fenomena strawberry Supermoon merupakan istilah dari hikayat maupun cerita tradisi suku Amerika.
Hal tersebut telah diungkapkan oleh Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN yakni Emanuel Sungging. Menurutnya, masyarakat suku Amerika pertama kali telah mengenalkan sebutan tersebut.
Sebenarnya hal ini karena adanya bulan purnama Juni yang sekaligus menjadi pertanda waktu untuk mengumpulkan buah stoberi yang sudah matang. Hal tersebut juga bertepatan dengan puncak musim panen stoberi.
Seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena tersebut sejak beberapa menit sebelum terbenam matahari pada 24 Juni dari arah Timur Tenggara atau arah yang sama ketika Matahari mulai terbit saat Solstis Desember.
Selain itu, bulan purnama strawberry berkulminasi keesokan harinya pada 25 Juni sekitar tengah malam yakni di arah selatan dan terbenam. Hal tersebut setelah terbit matahari di arah barat-barat daya.
