Memasuki tahun kesembilannya, Raja 2023 Indonesia kembali menghadirkan program film pendek terpilih dari Aceh, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Metropolitan Jakarta, Jawa Barat dan Padang Panjang.
Raja Indonesia 2023 kali ini melibatkan 6 programmer dari 6 wilayah Indonesia yang akan bekerja sepanjang tahun di wilayahnya masing-masing.
Indonesia Raja merupakan salah satu tempat berkumpulnya film-film pendek untuk khalayak luas di Indonesia.
Setiap film pendek dalam program tersebut berupaya menawarkan bacaan tentang citra dan budaya masing-masing daerah. Oleh karena itu, diharapkan dapat merangsang diskusi kritis ketika program ini bertemu langsung dengan masyarakat.
seperti cerita gerry– Programmer IR2023: DIY & Jateng, tentang film-film DIY & Jateng yang berusaha menangkap relasi masyarakat, dari sisi artistik dan tempat yang ditentukan. “Penggambaran masyarakat Jawa sering diimajinasikan dengan tanda-tanda tradisional. Dalam program ini saya ingin mengambil film yang melihat Java mengubah, mengubah, dan mengubah kondisi. Baik manusia dan lingkungannya mungkin saling berhubungan.”
Programmer IR2023 Bali, Kardian Narayana atau yang lebih akrab disebut Cotex, mengalami secara langsung bahwa program ini mendorong tumbuhnya ruang-ruang pameran kolektif di wilayah utara Bali. “Hal lain yang juga tak kalah penting adalah mengenalkan peran programmer film pendek, sebuah profesi yang tidak banyak dicari atau bahkan dipahami di kalangan film pendek,” ujarnya.
Di Jawa Barat, khususnya Cirebon, Kemala Astika (Lala) sebagai programmer, ia senang pameran Raja Indonesia di kotanya mengalami peningkatan penonton dalam 3 tahun terakhir. Sebagian besar penonton semakin tertarik untuk menonton film pendek dari kota lain.
Setelah berjejaring bertahun-tahun, Indonesia Raja harus terus memacu perkembangan ekosistem perfilman yang lebih luas, khususnya film pendek.
Tentunya semua ini tidak lepas dari keterlibatan para programmer yang juga diperkirakan akan terus bertambah di tahun depan, sehingga memperluas jaringan yang dibangun.
Dalam ekosistem film pendek, distribusi menjadi penting setelah proses produksi selesai. Namun sayangnya, di beberapa kota kesadaran ini masih tergolong rendah.
Seperti yang terjadi di Padang Panjang, wahyudha sebagai programmer, ia menyatakan bahwa hal ini perlu menjadi penilaian bagi beberapa pihak, termasuk dirinya sebagai programmer dan sineas di kotanya.
Peran programmer di setiap daerah penting untuk meningkatkan manfaat yang dibawa Raja Indonesia ke setiap daerah.
Melihat ini, Normandia kamiprogrammer IR2023 Jakarta Metropolitan, mengharapkan setiap programmer dan area program memiliki data lapangan dan eksperimen sebagai dasar untuk menyajikan kebijakan pemrograman lokal yang mencakup pemilihan film, prosedur pemutaran, pemasaran, strategi kampanye, dukungan infrastruktur dan hal-hal lain yang relevan.
Mirip dengan hidung, Akbar selaku programmer IR2023, Aceh juga berharap Indonesia Raja dapat menjadi jaringan program film pendek yang kuat dan memberikan kemudahan bagi sineas dalam mendistribusikan film ke khalayak yang lebih luas.
“IR dapat menjadi wadah bagi sineas untuk berjejaring dengan sineas lain maupun produser yang dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang,” ujar Akbar.