Merah Putih. dengan – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi selanjutnya menetapkan status siaga Level III Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, pasca erupsi yang berlangsung hampir tujuh pekan.
“Lava pijar terus berlanjut,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan.
Baca juga:
Letusan Gunung Merapi berpotensi menyebar
Dalam laporan hasil asesmen, material lahar tampak terakumulasi di lembah yang mengarah ke Sungai Batang hingga sekitar 1750 meter dari puncak dan pada akhir akumulasi terjadi longsoran sekitar 150 meter.
Kondisi kawah utara yang terpantau pada malam hari masih memperlihatkan api diam pada tubuh kubah lava, sedangkan longsoran pada periode tersebut tidak terpantau.
PVMBG mengharapkan warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan yaitu erupsi Gunung Karangetang secara visual, instrumental, dan potensi ancaman bahaya masih tinggi, sehingga tingkat aktivitasnya tetap level III (ekspektasi).
Pada level ini, masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak dapat bergerak dan mendekati kawasan dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan utara, serta hingga 3,5 kilometer di sektor selatan dan tenggara.
Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk menyiapkan masker yang menutupi hidung dan mulut untuk mengantisipasi bahaya sumbatan jalan napas jika terjadi hujan abu. Pemantauan intensif masih dilakukan oleh PVMBG untuk menilai aktivitas di gunung tersebut.
Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang mengalir ke puncak, guna meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang, diharapkan tetap tenang, tidak terpancing berita bohong tentang erupsi, dan selalu mengikuti instruksi BPBD Sulut Provinsi dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Pemerintah daerah selalu berkoordinasi dengan Posko PGA Karangetang, masyarakat, BNPB, BPBD Provinsi Sulut, BPBD Kabupaten Sitaro dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas Gunung Karangetang dan rekomendasi setiap saat melalui aplikasi MAGMA.
Baca juga:
Gunung Ile Lewotolok meletus sebanyak 60 kali