ANAK-ANAK saat ini mereka juga perlu mengelola keuangan mereka dengan baik sehingga ketika mereka dewasa mereka akan memiliki tabungan yang cukup. Psikolog Anak Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi juga membagikan tips yang harus dilakukan masyarakat untuk mengenalkan pengelolaan keuangan kepada anak mulai dari sekarang.
“Untuk mempresentasikan bagaimana mereka (anak-anak) mengelola keuangan, hal pertama yang harus diajarkan adalah tentang nilai-nilai atau nilai uang,” kata Rose. DIANTARA.
Pendidikan tentang nilai uang dapat diberikan kepada anak sejak usia sekolah. Ketika Anda sudah bisa memahami nilai uang, maka pengetahuan anak Anda akan berpindah ke tahap berikutnya, yakni belajar mengelola uang jajan yang diberikan orang tua.
Baca juga:
Mencegah anak tumbuh dengan sifat kekerasan

Menurut Rose, orang tua harus memahami betul barang-barang yang dibutuhkan anak sebelum memberikan uang saku, termasuk mengetahui harga makanan yang biasa dibeli anak.
Jangan sampai uang saku yang diberikan kurang atau bahkan lebih. Pembatasan uang saku bertujuan agar anak mampu mengendalikan keinginannya antara apa yang harus dibeli dan apa yang tidak boleh dibeli.
“Memberikan uang kepada anak jangan terlalu berlebihan dulu. Karena ketika dia belajar sejak dini untuk mengontrol keuangannya, dia harus belajar mengatur dirinya sendiri, untuk mengontrol dirinya sendiri”, kata Rose.
Setelah Anda menetapkan jumlah anggaran tunjangan total, Rose menyarankan agar orang tua memberikan uang secara bertahap, misalnya mulai dari tiga hari sekali hingga seminggu sekali. Ajarkan juga kepada anak bahwa mereka dapat membeli sesuatu yang mereka inginkan jika mereka menyisihkan atau menabung dengan uang yang biasa diberikan orang tua mereka.
Baca juga:
Bagaimana Angga MALIQ & D’Essentials menghabiskan waktu bersama anak-anak

“Misalnya, jika dia ingin membeli permainan tertentu, dia harus menyimpan uangnya selama beberapa hari agar dia bisa melakukannya. Jadi kemampuan mengontrol diri juga bagus,” jelasnya.
Di sisi lain, orang tua juga harus percaya bahwa anaknya memiliki kemampuan untuk mengatur keuangannya sendiri. Selain itu, anak juga harus tahu tentang tanggung jawab dan alasan dibalik barang yang mereka beli dengan tabungannya.
“Karena bukan berarti anak-anak lebih fleksibel dengan uang, mereka bisa melakukan apa saja untuk diri mereka sendiri. Oleh karena itu, porsi atau porsi uang yang diterima harus disesuaikan dengan usia,” kata Rose.
Dengan pendidikan yang baik dalam pengelolaan keuangan, anak akan lebih menghargai barang yang dibelinya dan akan mengendalikan diri untuk tidak menghambur-hamburkan uang. Diharapkan anak-anak dapat menjadi lebih bertanggung jawab dan lebih mandiri secara finansial di masa depan. (Dia)
Baca juga:
Mencegah anak tumbuh dengan sifat kekerasan