PB FORKI Ajukan Surat Protes Lantaran Atlet Diperlakukan Tak Fair di SEA Games

MerahPutih.com – Hal tidak menyenangkan terjadi pada karateka Indonesia di SEA Games Kamboja 2023.

Mereka diduga mendapat perlakuan tidak adil dari wasit saat menghadiri multi event terbesar se-Asia Tenggara itu. Hal ini diduga dialami oleh atlet Indonesia di nomor kata beregu putra, kata perorangan putra, dan nomor kumite beregu putri.

Baca juga:

Tim Karate Olahraga Indonesia menyumbangkan medali emas

Manajer tim karate Indonesia, Yusran Arief, mengaku mulai melihat indikasi tidak adilnya atlet-atlet Indonesia sejak hari pertama bertanding karate.

Saat itu, tim putra mengatakan memang berpeluang merebut emas, namun urung setelah Vietnam ditetapkan sebagai pemenang.

“Dari hari pertama sejak hari pertama pertandingan karate Indonesia, saya menduga ada kecurangan dari kata beregu putra yang seharusnya menjadi sasaran emas. Tapi lawan Indonesia di final, Vietnam, yang keluar sebagai pemenang. Vietnam malah kaget dengan hasil tersebut. Tapi waktu itu saya agak ragu,” ujar Yusran kepada wartawan melalui Humas PB FORKI, Senin (05/08).

Baca juga:  Mobil arogan ajak atlet MMA berduel Rudy Golden Boy terima batunya, akhirnya tobat dan didenda

Dikatakannya, pada hari kedua tindakan tidak adil itu semakin nyata.

“Atlet kumite 75kg kami, Ignatius Joshua, tidak disingkirkan. Ketika kami memprotes, komisi mengusir kami,” katanya.

Dia mengatakan timnya segera tidak menerima tindakan lebih lanjut. Apa yang seharusnya menjadi peluang emas, tiga poin yang seharusnya masuk tetapi ditolak.

“Sebenarnya yang bikin bingung wasit yang biasanya netral Kazakhstan, kali ini malah sebaliknya, enggak netral. Kami mau protes juga, enggak bisa lagi. Kami protes lagi, kami tidak bisa. Ya jujur ​​saja mereka bilang tim karate Indonesia beregu putra, tunggal putra, beregu putra merasa dicurangi,” kata Yusran.

Hal senada diungkapkan Pelatih Kepala Kumite Indonesia Idrus Gusti. Dia juga mengklaim ada kecurangan pada nomor timnas putri Cok Istri Agung, Ceyco Georgia Zefanya, Devina Dea dan Dessyinta.

“Ada penyerangan oleh atlet kita Coki, dan tiga juri dinyatakan masuk setelah mengibarkan bendera. Ternyata, manajer Kuwait mengesampingkan hal itu. Saya protes, saya benar-benar tidak bisa. Saya maju untuk memprotes, tapi nyatanya tidak diperbolehkan, malah security menarik saya, padahal saya mematuhi aturan kompetisi WKF yang berlaku di seluruh dunia”, kata Idrus.

Baca juga:

Karate yang sukses memberi emas dan perak

Dia meyakinkan, meski diperlakukan tidak adil, tim Indonesia bertanding dengan luar biasa.

Baca juga:  Penantian 32 Tahun Berakhir, Timnas Indonesia U-22 Bawa Emas SEA Games 2023

“Terima kasih kepada NOC Indonesia yang terus mendukung kami sebelumnya,” ujarnya.

Selama ini PB FORKI telah mengajukan surat protes yang ditujukan kepada AKF (Asian Karate Federation) dan WKF (World Karate Federation) dengan tembusan NOC Indonesia. Baik Idrus maupun Yusran berharap ada solusi terbaik atas indikasi penipuan tersebut.

“Karate harus sportif, apalagi olahraga Jepang,” kata Yusran.

Sejauh ini, Karate Indonesia di SEA Games telah meraih dua medali emas, empat perak, dan tujuh perunggu.

Emas diberikan oleh Dandi Firmansyah, dari kelas kumite -84kg perorangan putra, dan kata perorangan putra Ahmad Zigi Zarest Putra.

Sementara medali perak datang dari Cok Istri Agung (panitia perorangan putri -55 kg), Ari Saputra (kumite perorangan putra -60 kg), kata beregu putra, kata beregu putri,

Adapun medali perunggu pada Hutapea Cliff (kumite perorangan putra -67 kg), Dessyinta Rakawuni Banurea (kumite perorangan putri -68 kg), Ceyco Georgia (kumite perorangan putri -68 kg), Ignatius Joshua Kandau (kumite perorangan putra -75 kg). ) , kata wanita itu (Krisda Putri Aprilia).

Baca juga:  Tak Turun di Reli Danau Toba, Sean Gelael Tetap Beri Dukungan Maksimal untuk Ayahnya

“Pada kompetisi selanjutnya insya Allah selama ada dukungan akan kami berikan yang terbaik dan terbaik,” kata Yusran. (Knu)

Baca juga:

Ikuti 14 Nomor, Tim Karate Nasional Percaya Diri Persembahkan Medali



Source link