Kenali Jenis-Jenis Terapi Anak – MerahPutih

TERAPI Terapi pediatrik, terkadang disebut psikoterapi, adalah jenis perawatan psikiatri yang digunakan untuk membantu anak memahami dan mengelola perasaan, mengubah perilaku, berkomunikasi dengan lebih efektif, dan membangun ketahanan.

“Terapi tidak boleh dipandang sebagai pilihan terakhir—dengan kata lain, sesuatu yang hanya diperlukan ketika keadaan buruk atau serius,” kata psikolog Brett Biller, PsyD, seperti dikutip negara. dengan.

Direktur kesehatan mental Audrey Hepburn Children’s House milik Hackensack University Medical Center, AS, menambahkan bahwa anak-anak tidak perlu mengalami krisis untuk mendapatkan manfaat dari terapi.

“Terapi ini sangat berguna sebagai penopang atau sesuatu untuk membuat anak bergerak sebelum mereka ‘melambat’,” katanya.

“Beberapa indikasi khas bahwa seorang anak dapat memperoleh manfaat dari terapi termasuk perubahan yang nyata dan bertahan lama dalam suasana hati dan interaksi sosial anak sehari-hari,” lanjut Biller.

Dia memberi contoh, anak-anak berbicara lebih sedikit dari sebelumnya; kurang tertarik pada aktivitas yang umumnya mereka anggap menyenangkan; dan anak terlibat dalam perilaku yang lebih terisolasi.

Baca juga:

4 acara anak-anak yang direkomendasikan di Netflix

terapi anak
Selama terapi, terapis akan mengajarkan teknik ‘mindfulness’ pada anak untuk membantunya menjadi lebih sadar. (Foto: Freepik/Freepik)

Jenis terapi anak

Ada banyak jenis terapi yang dapat digunakan oleh terapis anak. Beberapa terapis fokus pada jenis tertentu. Orang lain mungkin menggunakan kombinasi pendekatan.

Baca juga:  Bayar Dengan Exposure, Estiskah? - MerahPutih

Akan sangat membantu untuk berbicara dengan beberapa terapis yang berbeda sebelum memilih. Saat mewawancarai terapis yang berbeda, Anda dapat bertanya lebih banyak tentang pendekatan yang mereka gunakan dan bagaimana penerapannya dalam praktik mereka.

1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

CBT atau Terapi Perilaku Kognitif didasarkan pada gagasan bahwa jika kita menjadi lebih sadar akan pikiran dan perasaan kita, kita dapat belajar mengendalikan bagaimana kita bereaksi terhadapnya.

Selama terapi, terapis akan mengajari anak teknik-teknik tersebutperhatian‘ agar anak menjadi lebih sadar akan pola pikir dan kemudian menawarkan cara untuk mengatur pikiran, emosi dan perilakunya.

2. Terapi Perilaku Dialektis (DBT)

Istilah lainnya adalah terapi perilaku dialektis. Terapi ini paling sering digunakan pada remaja yang sedang mengalami pikiran dan perilaku bunuh diri.

Itu juga salah satu andalan dalam pengobatan gangguan kepribadian ambang. DBT dapat digunakan untuk anak-anak dari segala usia dan dengan berbagai masalah. DBT untuk anak-anak biasanya melibatkan kombinasi terapi individu untuk anak-anak dan melatih orang tua untuk peduli.

Baca juga:  13 Potret Generasi dan Model Mitsubishi Delica, Menilik Anak Cucu Colt L300

3. Ludoterapi

Disebut juga terapi bermain, terapi ini menggunakan kecintaan anak pada bermain untuk menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan menyenangkan bagi anak. Selama terapi bermain, anak-anak diberikan mainan, buku, atau perlengkapan seni untuk berinteraksi.

Terapis akan mengobservasi anak untuk melihat tema apa yang dapat diungkapkan melalui permainan. Terapi bermain sangat membantu bagi anak kecil yang mungkin kesulitan mengungkapkan perasaannya.

Baca juga:

Ibnu Jamil berbagi tips agar anak aktif berolahraga

terapi anak
Selama terapi bermain, anak-anak diberikan mainan, buku, atau perlengkapan seni untuk berinteraksi. (Foto: Freepik/Freepik)

4. Terapi Interaksi Orangtua-Anak (PCIT)

Terapi yang memungkinkan orang tua untuk bermain dan berinteraksi dengan anak-anaknya sementara terapis mengawasi. Biasanya melalui video atau melalui cermin satu arah.

Setelah mengamati Anda sebentar, terapis menawarkan pelatihan untuk membantu Anda melakukan interaksi yang lebih positif dengan anak Anda. Biasanya, PCIT membutuhkan 12 hingga 20 sesi untuk diselesaikan.

5. Terapi Keluarga

Jenis terapi yang menyatukan orang tua, anak, dan anggota keluarga lainnya. Komunikasi dan belajar untuk memahami satu sama lain biasanya ditekankan.

Baca juga:  Fakta Terbaru Dari Kebiasaan Merokok pada Anak

Terapi keluarga dapat sangat membantu anak-anak yang mengalami kecemasan dan juga dalam situasi di mana orang tua mereka mengalami konflik perkawinan.

6. Terapi Perilaku

Biasanya untuk anak dengan kondisi seperti ADHD (gangguan pemusatan perhatian hiperaktif) dan kondisi perilaku lainnya. Ketika terapi perilaku diterapkan pada ADHD, tujuannya adalah untuk memodifikasi lingkungan dan kehidupan sosial anak sehingga ia lebih mampu mengendalikan perilakunya.

Orang tua, pengasuh, dan guru bekerja sama untuk menciptakan dan menegakkan aturan tertentu yang memungkinkan disiplin dan perilaku yang lebih positif.

Jika menurut Anda terapi akan menjadi langkah selanjutnya yang baik untuk anak Anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter anak anak Anda untuk mendiskusikan pilihan dan mendapatkan beberapa rujukan ke terapis.

Konselor sekolah anak atau psikolog sekolah juga bisa menjadi sumber yang bagus bagi orang tua sebelum memilih terapi. (aru)

Baca juga:

Mitos Aneh Sindrom Satu Anak



Source link