Jokowi Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara Sudah Ada Sejak Era Bung Karno

MerahPutih.com– Presiden Joko Widodo kembali menegaskan tekadnya untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan.

Jokowi menyinggung Jakarta yang kini sangat padat ketika berbicara tentang alasan pembangunan National Archipelago Institute.

Baca juga:

Otoritas IKN mengembangkan pusat perlindungan orangutan

“Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat padat,” kata Jokowi saat membuka Konferensi Pemuda Muhammadiyah yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (22/2).

Jokowi membandingkan Indonesia dengan negara lain yang memiliki dua kota besar.

“Jadi kalau Amerika punya New York dan Washington DC, Australia punya Melbourne dan Sydney, kenapa Indonesia tidak punya Jakarta dan Indonesia?” kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, alasan utama pembangunan IKN adalah pemerataan. Ia mengatakan saat ini Indonesia memiliki 17.000 pulau, namun perekonomian hanya terfokus di Pulau Jawa.

“Tapi satu pulau bernama Pulau Jawa yang PDB ekonominya 58 persen. Itu ada di Jawa. Jadi berapa persen dari 16.999 pulau? Semuanya ada di Jawa, 58 persen,” kata Jokowi.

Baca juga:

Pemerintah Memberikan Berbagai Kemudahan Bagi Swasta Membangun IKN

Lebih lanjut, kata Jokowi, sebagian besar penduduk Indonesia juga berada di Pulau Jawa. Menurut Jokowi, Pulau Jawa sudah sangat ramai.

Baca juga:  Wacana Pembatasan Naturalisasi Dikritik, Erick Thohir Bantah Ada Diskriminasi

“Dan 56% penduduk Indonesia ada di Pulau Jawa, betapa padatnya Pulau Jawa. Sehingga perlu yang namanya pemerataan pembangunan. Bukan Jawa sentris, tapi Indonesia sentris,” tambah Jokowi.

Jokowi menegaskan pemindahan ibu kota ke Kalimantan bukan idenya. Pemindahan ibu kota, kata Jokowi, sudah dipertimbangkan sejak era presiden pertama Soekarno.

“Sudah sejak Bung Karno tahun 1960, Bung Karno berencana memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, yaitu Palangka Raya,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan pemindahan ibu kota bukan masalah fisik. Menurut Jokowi, poin penting pindah ke ibu kota baru adalah tentang budaya dan pola pikir kerja yang baru.

“Jadi kita berharap ibu kota baru ini benar-benar menjadi ibu kota yang tidak dimiliki negara lain,” kata Jokowi. (Knu)

Baca juga:

DPR mendesak pemerintah memperhatikan fasilitas kesehatan bagi para pekerja IKN



Source link