Indonesia Ekspor 30 Ribu Metrik Ton Baja ke Italia

MerahPutih.com – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengekspor hot rolled coil (HRC) produksi PT Krakatau Steel (Persero) sebanyak 30.000 metrik ton (MT) ke Italia.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah akan terus mendukung pelaku industri dalam menerapkan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah dan mampu bersaing di pasar global.

“Indonesia semakin memperkuat posisinya di sektor baja global,” ujar Zulhas.

Baca juga:

Kementerian Perdagangan mengumumkan ekspor kopi ke Mesir senilai US$ 60.000

Mendag menambahkan, upaya hilirisasi di sektor besi dan baja sejalan dengan visi menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045. Oleh karena itu, upaya hilirisasi yang menghasilkan produk bernilai tambah perlu menjadi prioritas pemerintah.

Zulhas mengatakan, pihaknya terus berupaya membuka pasar baru ke pasar nontradisional. Selain itu, Kementerian Perdagangan terus berupaya membuka akses pasar melalui perjanjian perdagangan atau free trade agreement (FTA).

perjanjian perdagangan preferensial atau persetujuan Comprehensive Economic Partnership (CEPA) sebagai jalan tol ekspor Indonesia ke mitra dagang,” ujarnya.

Baca juga:

Larangan Freeport untuk mengekspor tembaga mentah dapat merugikan negara $8 miliar

Sepanjang tahun 2022, ekspor baja menyumbang $27,82 miliar atau menjadi penyumbang ekspor terbesar ketiga dengan pangsa 9,5% dari total ekspor tahun 2022, termasuk PT Krakatau Steel.

Baca juga:  INFOGRAFIS - 5 Fakta Menarik Alejandro Garnacho, Andalan Argentina Vs Indonesia

Indonesia saat ini merupakan salah satu dari lima pengekspor besi dan baja terbesar di dunia. Dalam kurun waktu lima tahun, Indonesia berhasil melompat ke posisi 5 pada tahun 2022 dari posisi 18 pada tahun 2018.

Pada 2022, ekspor besi dan baja Indonesia mencapai US$27,82 miliar dengan tren pertumbuhan 52,08%.

Sementara itu, pertumbuhan industri baja Indonesia berkembang sangat pesat dalam lima tahun terakhir (2018–2022). Hal ini terlihat pada angka ekspor tahun 2022 sebesar $27,82 miliar dari sebelumnya $5,60 miliar pada tahun 2018. Terjadi peningkatan sebesar 476% selama periode lima tahun. (asp)

Baca juga:

Eksportir bisa potong upah pekerja 25%, pemerintah dituding memanjakan pemilik modal



Source link